<p>Ilustrasi nasabah asuransi PT Asabri (Persero) / Dok. Asabri</p>
Pasar Modal

Trimegah AM Pastikan Pengelolaan Dana Asabri Sesuai Regulasi

  • Direktur Utama PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga angkat suara terkait pemanggilannya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi pada kasus dugaan korupsi PT Asabri (Persero).

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Direktur Utama PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) Antony Dirga angkat suara terkait pemanggilannya oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi pada kasus dugaan korupsi PT Asabri (Persero).

Ia mengatakan bahwa belasan perusahaan manajer investasi yang menjalin kerja sama pengelolaan dana dengan Asabri juga telah dimintai keterangan. Salah satunya adalah Trimegah AM.

“Benar bahwa kami telah dimintai beberapa keterangan terkait persoalan di Asabri oleh Kejaksaan Agung,” ungkap dia melalui konferensi virtual bertajuk ‘Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index’ Selasa 9 Februari 2021.

Menurutnya, kehadiran Trimegah AM atas panggilan tersebut adalah bagian dari komitmen perusahaan, yang juga merupakan anak usaha PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), guna membantu institusi penegak hukum, termasuk Kejagung untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi, dalam hal ini di Asabri.

Antony mengungkapkan, Trimegah AM selalu terbuka bagi semua nasabah, ritel maupun institusi, dari berbagai sektor yang mempercayakan pengelolaan investasinya. Tak terkecuali pada perusahaan asuransi pelat merah seperti Asabri. 

Ia menegaskan, saat ini Trimegah AM sudah tidak lagi mengelola reksa dana di mana Asabri menjadi investor atau pemegang unit penyertaan reksa dana sejak beberapa tahun terakhir.

Antony juga memastikan bahwa pengelolaan reksa dana tersebut telah dijalankan secara profesional, independen, dan objektif sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Hal tersebut tercermin dari kinerja reksa dana yang positif dan hasil investasi Asabri yang sudah terealisasi penuh beberapa tahun yang lalu,” ujarnya.

Lebih jauh Antony menyebut, selama bertahun-tahun pihaknya telah berhasil memberikan nilai tambah secara optimal atas investasi yang dipercayakan nasabah. Hal itu pun membuat kepercayaan nasabah kepada Trimegah AM terus terjaga dan bahkan semakin meningkat.

Ilustrasi Trimegah Aset Management. / Trimegah.com
Kinerja Trimegah AM

Antony turut memaparkan kinerja Trimegah AM yang tetap positif selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Saat ini, katanya, asset under management (AUM) Trimegah AM sudah mencapai lebih dari Rp20 triliun.

Angka itu meningkat sekitar 15% dari Rp17,7 triliun pada akhir 2020. Selain itu, jumlah nasabah dan unit penyertaan pada Trimegah AM juga mengalami peningkatan.

“Pemulihan ekonomi Indonesia yang akan terjadi di tahun 2021 dan memiliki momentum positif untuk beberapa tahun ke depan akan terefleksikan juga pada pasar saham Indonesia,” sebut Antony.

Ia menilai, potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Salah satunya likuiditas di dunia yang masih akan melimpah.

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, lanjuta Antony, pada tahun 2021 Trimegah AM merilis produk reksa dana baru bernama Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.

Produk ini dibentuk melalui pendekatan investasi pasif dengan mereplikasi FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.

Dengan begitu, diharapkan dapat menjadi alternatif investasi yang bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.

Produk reksa dana baru ini akan menempatkan portofolio sebanyak 80% – 100% pada efek bersifat ekuitas alias saham yang terdaftar di FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.

Sedangkan, 0% – 20% akan ditempatkan pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun. (SKO)