<p>Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Stephanus Turangan berpose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Trimegah Sekuritas di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam menghadapi 2020, Trimegah akan terus berupaya mengoptimalkan setiap peluang transaksi dengan mengedepankan layanan secara digital dan edukasi, sambil menerapkan prinsip kehati-hatian secara disiplin dalam semua aspek. Perusahaan mencatatkan kinerja positif pada 2019 dengan jumlah produk reksa dana yang dijual mencapai 112 produk dari 22 Manajer Investasi (MI) dan dana kelolaan hingga Rp 2,08 triliun, tumbuh 15% dari tahun lalu sebesar Rp 1,8 triliun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Trimegah Sekuritas Lunasi Surat Utang Jangka Menengah Rp250 Miliar

  • PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) mengaku telah melunasi surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) I Tahun 2018 pada tanggal 26 April 2021.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) mengaku telah melunasi surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) I Tahun 2018 pada tanggal 26 April 2021.

Sekretaris Perusahaan Trimegah Sekuritas Indonesia Agus D Priyambada mengatakan MTN I tersebut diterbitkan pada 25 April 2018 dengan jumlah pokok sebesar Rp250 miliar. Adapun tingkat bunga tetap sebesar 10,25% per tahun.

“Terhitung sejak tanggal pelunasan tersebut, seluruh kewajiban perseroan yang timbul atas penerbitan MTN I telah berakhir,” ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 26 April 2021.

Asal tahu saja, TRIM juga sempat menerbitkan MTN II Trimegah Sekuritas Indonesia Tahap I Tahun 2021 dengan nilai emisi Rp122,5 miliar. Ini merupakan bagian dari MTN II Trimegah Sekuritas Indonesia Tahun 2021 dengan target dana dihimpun sebesar Rp250 miliar.

Direktur Utama TRIM Stephanus Turangan menyatakan tujuan dari penerbitan MTN ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam likuiditas perseroan. Ia mengaku butuh kondisi keuangan yang stabil di tengah pandemi.

“Sementara itu, perseroan memiliki proyeksi terjadinya pemulihan kondisi perekonomian, khususnya investasi pasar modal. Sehingga, perseroan perlu memperkuat sumber pendanaan yang dimiliki sebagai modal kerja,” ujarnya dalam prospektus yang dirilis melalui laman BEI, 10 Maret 2021. (LRD)