<p>PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE)</p>
Korporasi

Triniti Dinamik (TRUE) Raih Penjualan Rp146 Miliar, Didominasi Apartemen The Smith

  • Emiten properti PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) meraup penjualan sebesar Rp146 miliar pada semester I-2021.
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni 2021, emiten properti PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) melaporkan kinerja keuangan periode semester I-2021.

Triniti meraup penjualan sebesar Rp146 miliar, atau turun 27,3% year-on-year (yoy). Mengutip laporan keuangan perseroan, penjualan per semester I-2020 mencapai Rp201 miliar.

Turunnya penjualan kali ini disebabkan oleh tidak adanya penjualan dari Apartemen Springwood. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, apartemen tersebut menyumbang sebesar Rp158 miliar.

Selain itu, pengelolaan gedung juga merosot menjadi Rp6,2 miliar dari sebelumnya Rp9,1 miliar per semester I-2020. Selama enam bulan pertama tahun ini, hanya Apartemen The Smith yang berhasil meningkatkan penjualan dari Rp32,9 miliar menjadi Rp140,6 miliar.

Sebelumnya, Presiden Direktur Triniti Dinamik Samuel Stepanus Huang mengaku optimistis penjualan hunian bisa terdongkrak oleh perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

“Kami yakin insentif PPN mampu menggairahkan permintaan hunian. Hal itu terlihat juga dari penjualan apartemen kami di The Smith,” ujarnya di Jakarta, 14 Juni 2021.

Samuel melaporkan penjualan hunian di The Smith sepanjang periode Januari – Mei 2021 meroket hingga 300% dibandingkan dengan periode yang sama 2020.

Proyek The Smith sendiri terletak di Tangerang, Banten, terdiri atas 652 unit. Rinciannya, 112 unit perkantoran, 100 unit SOHO dan 440 unit residensial.

Proyek ini dilengkapi sejumlah penunjang yang menambah kenyamanan para penghuni seperti kolam renang, fitness centre, sky lounge, gaming room, dan co-working space.

Kendati pendapatan menurun, TRUE masih dapat menekan beban pokok pendapatan menjadi minus Rp111 miliar. Tercatat, beban pokok pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun lalu masih lebih besar, yakni minus Rp131 miliar.

Adapun laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 37,3% yoy menjadi Rp14,9 miliar, dari sebelumnya Rp23,8 miliar per semester I-2020.

Kemudian, total liabilitas yang dibukukan turun menjadi Rp722 miliar per Juni 2021, dibandingkan dengan per akhir 2020 yang sebesar Rp800 miliar.

Sebaliknya, total ekuitas terungkit menjadi Rp348 miliar, dari Desember 2020 sebesar Rp174 miliar.

Dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp23,7 miliar, total aset yang dibukukan perseroan naik menjadi Rp1,071 triliun, dari Rp974 miliar per Desember 2020.