<p>Foto: Triniti Land</p>
Korporasi

Triniti Land Gandeng Sentul Golf Utama Garap Proyek Senilai Rp14 Triliun

  • Triniti Land menargetkan GDV tersebut selama delapan tahun dengan margin laba yang dibidik sebesar 20 persen
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) alias Triniti Land bekerja sama dengan PT Sentul Golf Utama mengembangkan lahan seluas 95 hektare (Ha) di wilayah Sentul, Bogor.

Presiden Direktur Triniti Land Ishak Chandra mengungkapkan, lewat pengembangan proyek ini perseroan menargetkan Gross Development Value (GDV) hingga Rp14 triliun.

“Triniti Land menargetkan GDV tersebut selama delapan tahun dengan margin laba yang dibidik sebesar 20 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 18 Agustus 2021.

Kerja sama ini, lanjut dia, merupakan langkah strategis Triniti Land untuk masuk ke properti landed house diluar high rise yang selama ini menjadi fokus perseroan. Nantinya, proyek ini akan dimulai awal tahun depan.

Berdekatan dengan exit tol Jagorawi dan berada persis di sebelah sirkuit Sentul, proyek ini diharapkan bisa menjadi etalase dalam penerapan sustainable development pada skala kota.

Senada dengan potensi ancaman perubahan iklim global yang semakin nyata, Triniti Land berkomitmen untuk membangun proyek ini tanpa menebang. Rencananya, lebih dari 60% area akan diperuntukan untuk ruang terbuka hijau.

Proyek Triniti Land

Belum lama ini, Triniti Land juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Griya Kedaton Indah untuk menggarap dua proyek di Lampung.

Kedua proyek ini diperkirakan bisa menambah pendapatan perusahaan sebesar Rp3 triliun dalam waktu 5-8 tahun ke depan. Selain itu, potensi laba yang diraup mencapai Rp500-600 miliar.

Dalam perjanjian kerjasama ini, Triniti Land berencana melakukan pembelian & pengalihan lahan secara bertahap dari PT Griya Kedaton Indah dan pihak yang dikuasakan untuk dua lokasi tanah di Bandar Lampung.

Tanah yang akan dikembangan berada di daerah Soekarno Hatta dan juga Batu Putuk dengan luas masing-masing sebesar 12 hektare dan 40 hektare. Adapun, sumber pendanaan diharapkan dari internal perusahaan dan partner strategis.

Rencananya dalam proyek ini akan dibangun logistic park dan kawasan residensial yang diperkirakan mulai dikembangkan dan dikomersialkan pada akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022. Pengembangan logistic park diperkirakan sekitar 4-5 tahun dan residensial selama 8 tahun.