Ilustrasi produk PT Trisula International Tbk (TRIS).
Korporasi

Trisula International (TRIS) Rencanakan Right Issue untuk Akusisi Chitose (CINT)

  • TRIS menawarkan sebanyak-banyaknya 622.569.504 lembar saham baru atau setara dengan 16,54% dari modal yang disetor perseroan, yang mana setiap pemegang 5 saham lama akan berhak atas 1 hak memesan efek terlebih dahulu.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - PT Trisula International Tbk (TRIS) rencanakan aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias right issue untuk akuisisi 35% saham PT Chitose International Tbk (CINT).

TRIS menawarkan sebanyak-banyaknya 622.569.504 lembar saham baru atau setara dengan 16,54% dari modal yang disetor perseroan, yang mana setiap pemegang 5 saham lama akan berhak atas 1 hak memesan efek terlebih dahulu.

Jika pemegang saham tidak melaksanakan hak tersebut melalui aksi right issue ini, maka kepemilikan sahamnya akan terdilusi sebesar-besarnya 16,54%.

Saham baru yang diterbitkan ini dicatut dengan nominal sebesar Rp100 perlembar sementara harga pelaksanaannya diestimasikan berada di angka Rp240 perlembar.

Penerbitan saham baru ini juga disertai dengan penerbitan waran seri I sebanyak-banyaknya 155.642.375 waran dengan harga pelaksanaan Rp300 perlembar.

Setiap pemegang 4 saham baru TRIS akan berhak atas 1 waran seri I. Dengan dilaksanakannya waran seri I, TRIS akan memperoleh dana tambahan untuk modal kerja sebanyak-banyaknya Rp46,69 miliar.

Lewat right issue, TRIS menargetkan tambahan modal dalam bentuk saham inbreng senilai Rp126 miliar dan dalam bentuk uang tunai sebanyak-banyaknya Rp23,41 miliar.

Dalam pelaksanaannya, PT Tritirta Inti Mandiri (TIM) yang saat ini merupakan pemegang 1,38% saham Tris akan mengambil bagian atas saham baru yang terbitkan sebanyak 8.669.704 lembar.

Sementara itu, sebanyak 529.680.609 lembar saham akan dialihkan oleh pemegang saham perseroan lainnya kepada TIM, yaitu PT Inti Nusa Damai (IND), PT Trisula Insan Tiara (TNT), dan PT Karya Dwimanunggal Sejahtera (KDS).

TRIS merencanakan pelaksanaan right issue ini setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"Rencana PMHMETD II ditujukan untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan seiring dengan sinergi unit usaha baru (mebel dan furnitur) dari PT Chitose International Tbk (CINT) yang akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan usaha dan nilai aset perseroan sehingga memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," tulis manajemen perseroan dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 7 Juni 2023.

Dengan kondisi TIM melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu dan dengan asumsi masyarakat tidak melaksanakan haknya, maka TIM akan mengambil bagian atas 1.650.317 saham yang tidak diambil publik.

Komposisi Pemegang Saham TRIS

Jika aksi right issue ini berjalan sesuai dengan rencana, nantinya kepemilikan saham di TRIS akan menjadi sebagai berikut:

PT Inti Nusa Damai: 52,65%
PT Trisula Insan Tiara: 11,41%
PT Karya Dwimanunggal Sejahtera: 7,88%
PT Tritirta Inti Mandiri: 15,85%
Masyarakat: 11,44%

"Atas sejumlah 525 juta lembar saham perseroan yang diambil bagian oleh tim dalam PMHMETD II, TIM akan melakukan penyetoran dengan cara inbreng yaitu dalam bentuk 350 juta lembar saham yang merupakan 35% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam CINT yang dimiliki oleh TIM," tulis manajemen TRIS.

Penyetoran saham inbreng tersebut membuat TRIS menjadi pemegang saham pengendali secara langsung di CINT sebagaimana telah disepakati oleh perseroan, TIM, IND, TNT, KDS dalam perjanjian pengikatan inbreng saham pada penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu saham TRIS dan kesepakatan pengendalian dalam CINT.

Sebagai informasi, aksi akuisisi yang dilakukan TRIS dilatarbelakangi oleh CINT yang merupakan sebuah perseroan di bidang perdagangan dan industri furnitur.

TRIS dan CINT merupakan perusahaan yang berada di bawah pengendalian dan pengendali yang sama sehingga manajemen perseroan memandang bahwa rencana akuisisi sejalan dengan tujuan bersama untuk diversifikasi usaha dan restrukturisasi bisnis internal grup.