Trump, Bintang Porno, dan Coretan Pertama Sejarah Buruk Presiden Amerika
- Trump dipastikan akan mengajukan banding dan dapat terus mencalonkan diri sebagai presiden. Tidak ada larangan konstitusional Amerika terhadap dia menjadi presiden dengan status terpidana.
Dunia
NEW YORK- Juri di New York pada Kamis 30 Mei 2024 memvonis mantan Presiden Amerika Donald Trump karena mencoba secara ilegal mempengaruhi hasil pemilu tahun 2016 yang mengirimnya ke Gedung Putih. Juri dengan suara bulat menyatakan dia bersalah atas 34 tuduhan kejahatan yang dia hadapi.
Juri yang beranggotakan 12 orang berunding selama dua hari sebelum memberikan putusan terhadap Trump. Hasilnya kemudian menjadikan Trump menjadi presiden Amerika yang divonis salah secara pidana.
Trump diperkirakan akan menjadi calon presiden Partai Republik tahun 2024 dalam pemilu November melawan Presiden Joe Biden. Kandidat Partai Demokrat yang mengalahkannya dalam pemilu tahun 2020. Namun dia kini juga menghadapi kemungkinan ditempatkan dalam masa percobaan atau dipenjara hingga empat tahun.
- Amerika Akhirnya Izinkan Ukraina Gunakan Senjatanya Menyerang Wilayah Rusia
- Dibutuhkan Dana Rp307,8 T Pertahun untuk Tangani Perubahan Iklim, Dari Mana Duitnya?
- Rekomendasi Saham PGAS Pasca Umumkan Dividen Senilai Rp3,59 Triliun
Hukuman terhadap Trump akan ditetapkan pada 11 Juli, di tengah kampanyenya untuk kembali ke Gedung Putih. Juga hanya beberapa hari sebelum pembukaan Konvensi Nasional Partai Republik pada 15 Juli, di mana ia akan secara resmi dicalonkan sebagai calon presiden dari partai tersebut pada tahun 2024.
Dikutip dari Voice of America (VOA), pengacara pembela Trump, Todd Blanche, meminta agar putusan tersebut dibatalkan, namun Hakim Mahkamah Agung New York Juan Merchan dengan cepat menolak permintaannya.
Trump dipastikan akan mengajukan banding dan dapat terus mencalonkan diri sebagai presiden. Tidak ada larangan konstitusional Amerika terhadap dia menjadi presiden dengan status terpidana.
Trump menghadapi tiga dakwaan lainnya, termasuk dua dakwaan yang menuduhnya mencoba secara ilegal untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu tahun 2020. Namun ketiga kasus tersebut terkait dengan perselisihan hukum antara pengacara dan jaksa penuntut. Oleh karena itu, kasus di New York mungkin menjadi satu-satunya kasus yang diputuskan sebelum pemilu bulan November.
Kasus Bintang Porno
Trump divonis bersalah setelah Michael Cohen bersaksi Trump menyuruhnya "lakukan saja" untuk membayar US$130.000 sebagai uang tutup mulut kepada aktris film dewasa Stormy Daniels. Peristiwa ini terjadi beberapa hari menjelang pemilu 2016. Daniels mengklaim dia melakukan hubungan seksual satu malam dengan Trump satu dekade sebelumnya.
Trump telah membantah melakukan hubungan apa pun dengan Daniels, tetapi tidak memberikan kesaksian untuk pembelaannya sendiri, sebagaimana haknya.
Kesepakatan uang tutup mulut sebenarnya tidak ilegal, namun Trump dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan yang menuduhnya memalsukan catatan bisnis di konglomerat real estat Trump Organization miliknya. Pemalsuan ini untuk menyembunyikan penggantian pembayaran uang tutup mulut kepada Cohen pada tahun 2017. Pembayaran itu diklaim Trump adalah utang kepada Cohen untuk pekerjaan hukumnya.
Tim pembela Trump mengklaim Cohen, atas kemauannya sendiri dan tanpa sepengetahuan Trump, mentransfer uang tutup mulut tersebut ke pengacara Daniels. Mantan presiden itu membantah seluruh dakwaan terhadapnya.
Pertempuran di Argumen Penutup
Keputusan akhir diambil dari 12 juri. Mereka adalah seluruh warga New York yang dipilih secara acak dari daftar daftar pemilih. Mereka mendengarkan kesaksian selama lima minggu dari 22 saksi. Kemudian pada Senin 27 Mei 2024 mereka mendengarkan berjam-jam pandangan yang sangat kontras mengenai kasus yang diajukan oleh Blanche dan jaksa Joshua Steinglass.
Blanche, dalam argumen penutup selama tiga jam, menyerang Cohen, yang bersaksi bahwa dia ingin Trump dihukum. Pengacara pembela menyebut Cohen, seorang terpidana sumpah palsu dan pengacara yang dipecat sebagai zpembohong terbesar sepanjang masa”. Selain itu juga disebut sebagia “perwujudan manusia dari keraguan yang masuk akal” tentang dakwaan terhadap Trump.
- Ekonomi Lesu, Inilah 4 Perusahaan Sepatu yang Gulung Tikar
- Rekomendasi Hidangan Indonesia yang Disajikan dalam WWF 2024
- Saham Raksasa Telekomunikasi Tertekan, Apakah Efek Starlink?
Blanche mengatakan kesaksian Cohen yang mencurigakan, pencuriannya sebesar US$60.000 dari perusahaan Trump dan sejarah kebohongannya selama bertahun-tahun. Dia sering kali mengatasnamakan Trump. Intinya Blanche berjuang memberi juri banyak alasan untuk membebaskan presiden ke-45 negara itu.
Sedangkan jaksa Steinglass, dalam argumen penutup yang berdurasi hampir lima jam, mengakui kekurangan Cohen namun berpendapat bahwa hal tersebut hanya sekadar “tontonan”. Dia mengatakan bahwa Trump terlibat dalam konspirasi “untuk merusak pemilu 2016.”
Jaksa berpendapat bahwa kesepakatan yang dibuat oleh Trump dan Cohen pada bulan Agustus 2015 dengan David Pecker sebagai “subversi demkorasi”. Pecker merupakan penerbit tabloid National Enquirer yang diminta mengubur cerita-cerita yang tidak menyenangkan tentang Trump. Juga menulis cerita-cerita negatif dan membumbui tentang musuh politiknya.
Para juri mencapai keputusan mereka setelah mendengarkan kesaksian penting dari pertemuan bulan Agustus 2015 yang oleh jaksa disebut sebagai “konspirasi Menara Trump” tersebut. Keputusan dibacakan ulang kepada mereka atas permintaan mereka pada Kamis pagi sebelum melanjutkan pertimbangan mereka.
Steinglass mengatakan surat kabar tersebut secara efektif merupakan “tangan rahasia” kampanye Trump pada tahun 2016. Mereka membayar US$30.000 kepada penjaga pintu di gedung Trump di New York untuk menyembunyikan klaim palsunya bahwa Trump telah menjadi ayah dari anak haram. Juga membayar US$150.000 kepada Karen McDougal. Seorang model Playboy yang mengaku berselingkuh selama berbulan-bulan dengan Trump pada tahun 2006 hingga 2007.
Mengenai klaim Daniels tentang pertemuannya dengan Trump, Steinglass mengatakan kepada para juri, "Anda mungkin berkata, 'Siapa yang peduli jika Tuan Trump tidur dengan bintang porno 10 tahun sebelum pemilu 2016?' Banyak orang merasa seperti itu. Sulit untuk mengatakan bahwa rakyat Amerika tidak mempunyai hak untuk memutuskan sendiri apakah mereka peduli atau tidak.”
Sedangkan Blanche mengatakan kepada para juri, "Presiden Trump tidak bersalah. Dia tidak melakukan kejahatan apa pun, dan jaksa wilayah belum memenuhi beban pembuktian mereka — titik."
Dia mengatakan juri yang mendengarkan kasus ini harus memberikan "putusan tidak bersalah dengan sangat cepat dan mudah."