Trump Dikecam Usai Puji Hizbullah dan Kritik Netanyahu
- Israel dan Gedung Putih mengutuk pernyataan Donald Trump yang memuji kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran dan mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait serangan militan Hamas Palestina yang menewaskan lebih dari 1.300 orang di Israel.
Dunia
JAKARTA - Israel dan Gedung Putih mengutuk pernyataan Donald Trump yang memuji kelompok militan Hizbullah yang didukung Iran dan mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait serangan militan Hamas Palestina yang menewaskan lebih dari 1.300 orang di Israel.
Trump, mantan presiden Partai Republik yang merupakan kandidat terdepan untuk menjadi calon presiden partai tersebut pada tahun 2024, menyebut Hizbullah Lebanon, musuh bebuyutan Israel, ‘sangat cerdas’. Dia menuduh Netanyahu tidak siap menghadapi serangan Hamas yang juga menewaskan 22 warga Amerika.
Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, mengatakan komentar Trump kepada pendukungnya dan dalam wawancara televisi pada malam Rabu, 11 Oktober 2023, menunjukkan bahwa dia tidak dapat diandalkan.
- Daftar 16 Ponsel yang Bakal Diblokir WhatsApp, Ada iPhone dan Samsung
- Baru IPO, Logisticsplus (LOPI) Tawarkan Rp100 per Saham Ini Rencana Ke depannya
- Bos OpenAI Sebut Bitcoin Hal Paling Logis untuk Kemajuan Teknologi
“Sangat memalukan orang seperti itu, mantan presiden Amerika Serikat, membiarkan propaganda dan menyebarkan hal-hal yang melukai semangat para pejuang Israel dan warganya,” kata Karhi dilansir dari Reuters, Jumat, 13 Oktober 2023.
Wakil juru bicara Gedung Putih Andrew Bates menyebut komentar Trump berbahaya dan terkutuk. “Kami sama sekali tidak mengerti mengapa setiap orang Amerika akan memuji organisasi teroris yang didukung Iran sebagai pintar,” kata Bates.
Presiden Demokrat Joe Biden telah mengutuk serangan Hamas sebagai tindakan yang sangat jahat dan menyatakan dukungan tanpa syaratnya untuk Israel. “Ini adalah waktu bagi kita semua untuk berdiri bahu membahu dengan Israel melawan kejahatan yang tidak tercemar,” kata Bates.
Pada Kamis 12 Oktober 2023 malam, Trump merilis pernyataan yang mengatakan saat dia menjabat sebagai Presiden AS, tidak ada teman atau sekutu Israel yang lebih baik darinya. Beberapa lawan Trump dalam kontes Partai Republik juga mengkritik mantan presiden tersebut.
“Tidak masuk akal bahwa siapa pun, apalagi seseorang yang mencalonkan diri sebagai Presiden, sekarang akan memilih untuk menyerang teman dan sekutu kita, Israel, apalagi memuji teroris Hizbullah sebagai tindakan sangat pintar,” tulis Gubernur Florida Ron DeSantis di media sosial X.
Mantan wakil presiden Trump Mike Pence yang juga menjadi rival dalam pemilihan presiden 2024, ikut berkomentar di New Hampshire. “Saat ini bukanlah waktu bagi mantan presiden atau pemimpin Amerika lainnya untuk menyampaikan pesan selain Amerika mendukung Israel.”
Asa Hutchinson, mantan gubernur Arkansas dan kandidat Partai Republik untuk pemilihan presiden 2024, mengatakan di X bahwa Trump “gila" jika dia berpikir bahwa calon Presiden Amerika Serikat harus memuji para teroris yang menyerang salah satu sekutu terpenting.
Hubungan Trump dan Netanyahu Memburuk
Trump dan Netanyahu memiliki hubungan dekat selama masa jabatan Trump sebagai presiden, meskipun hubungan mereka yang dulunya sangat kuat telah mengalami keretakan. Trump kesal ketika Netanyahu menelepon untuk mengucapkan selamat kepada Biden yang memenangkan pemilihan presiden 2020 melawan Trump, pemilihan yang masih dianggap curang oleh Trump.
Dalam pidatonya di hadapan pendukung di Florida pada Rabu, Trump mengungkapkan Israel pada menit terakhir memutuskan untuk tidak ikut serta dalam pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh AS. Qassem Soleimani tewas dalam serangan drone di Irak pada 3 Januari 2020, yang diperintahkan oleh Trump.
Trump menyatakan Israel memberitahu Amerika Serikat pada malam sebelum operasi bahwa mereka memutuskan untuk tidak berpartisipasi. Trump mengatakan para pejabat Israel tidak menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. “Saya tidak akan pernah lupa bahwa Bibi Netanyahu mengecewakan kita. Itu adalah hal yang sangat mengerikan,” kata Trump.
Israel telah bersumpah menghancurkan gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan militan paling mematikan terhadap warga sipil dalam sejarah Israel, ketika ratusan pria bersenjata melintasi penghalang dan mengamuk di kota-kota pada hari Sabtu.
- 3 Faktor yang Mendorong Dekarbonisasi Indonesia Jadi Prioritas
- Menilik Perbandingan Kekuatan Militer Palestina-Israel
- Layani Pengisian Daya Kendaraaan Listrik di KTT AIS 2023, PLN Catatkan 941 Transaksi
Pejabat Israel mengatakan jumlah kematian di dalam Israel telah naik menjadi lebih dari 1.300 orang. Sebagian besar adalah warga sipil yang ditembak mati di rumah mereka, di jalan, atau dalam pesta dansa. Puluhan sandera Israel dan asing, termasuk warga Amerika, dibawa kembali ke Gaza. Israel mengatakan telah mengidentifikasi 97 di antaranya.
Pihak berwenang di Gaza mengatakan lebih dari 1.500 warga Palestina tewas dan lebih dari 6.000 terluka dalam serangan udara balasan oleh Israel.