Trump Menangkan Kaukus Iowa, Kuatkan Dominasi di Partai Republik
- Trump dengan mudah mengalahkan mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley, dan Gubernur Florida Ron DeSantis, dalam hasil pemungutan suara pada hari Senin, 15 Januari 2024. Itu membawanya satu langkah lebih dekat untuk mengamankan nominasi ketiganya secara berturut-turut untuk kepresidenan.
Dunia
JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan tegas memenangkan kaukus Iowa. Itu memperkuat statusnya sebagai calon terdepan dari Partai Republik dalam upayanya untuk kembali merebut kursi kepresidenan pada tahun 2024.
Trump dengan mudah mengalahkan mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley, dan Gubernur Florida Ron DeSantis, dalam hasil pemungutan suara pada hari Senin, 15 Januari 2024. Itu membawanya satu langkah lebih dekat untuk mengamankan nominasi ketiganya secara berturut-turut untuk kepresidenan.
Trump memenangkan setidaknya 20 dari 40 delegasi, dengan DeSantis menerima delapan dan Haley menerima tujuh, menurut hasil sementara. Media AS menyebut kontes di seluruh negara bagian itu sekitar 30 menit setelah dimulainya pemungutan suara.
- Membandingkan Harga Jet Tempur Rafale Indonesia dengan Negara Lain
- Meski Ada Subsidi Rp1,4 Triliun, Penjualan Motor Listrik Tetap Jauh dari Target
- Semangat Berlipat Indonesia Lawan Irak di Laga Perdana Piala Asia 2023
Pendiri startup bioteknologi Vivek Ramaswamy, yang memenangkan dua delegasi, mengumumkan hasilnya bahwa dia keluar dari perlombaan dan akan mendukung Trump.
Dikutip dari Al Jazeera, pada Selasa, 16 Januari 2024, kemenangan besar Trump menunjukkan dominasinya yang terus berlanjut atas Partai Republik, meskipun ia menghadapi masalah hukum yang meningkat, termasuk empat dakwaan pidana.
Pada Selasa, diperkirakan Trump akan tampil di pengadilan di New York ketika sebuah juri mempertimbangkan apakah ia harus membayar kerugian lebih lanjut kepada seorang penulis yang memenangkan tuntutan hukum senilai US$5 juta terhadapnya atas tuduhan pelecehan seksual dan pencemaran nama baik.
Tantangan hukum Trump tidak banyak membantu mengurangi dukungannya di kalangan Republikan, banyak di antaranya memandang kasus-kasus yang menimpanya bermotif politik.
Iowa memiliki catatan beragam dalam memprediksi calon dari Partai Republik—George W Bush adalah calon presiden Partai Republik terakhir yang memenangkan negara bagian itu pada tahun 2000.
Tetapi, negara bagian Midwestern yang sebagian besar pedesaan dipandang sebagai batu loncatan penting bagi para kandidat yang bersaing untuk mendapatkan delegasi di New Hampshire, Nevada, dan Carolina Selatan.
Warga Iowa menghadapi cuaca dingin yang berbahaya untuk berkumpul di lebih dari 1.600 sekolah, pusat komunitas, dan lokasi lain dalam pemungutan suara pertama dalam pemilihan presiden 2024.
Menjelang kaukus Iowa, dominasi Trump di kalangan akar rumput Partai Republik sudah terlihat jelas, dengan hasil jajak pendapat menunjukkan pengusaha yang beralih ke dunia politik ini memiliki keunggulan dua digit atas para pesaingnya.
Banyak pemilih Republik di Iowa menganggap Trump sebagai kandidat terbaik untuk mengatasi kekhawatiran mereka terkait ekonomi, tingkat kedatangan pengungsi dan imigran di perbatasan selatan, serta ketidakstabilan global.
- Kontrak Diperpanjang, PetroChina Lanjut Garap Blok Jabung
- GMV Moxa by Astra Financial Melonjak 100 Persen pada 2023, Ini Pendorongnya
- Toyota Targetkan Produksi 10,3 Juta Mobil Sepanjang 2024
“Kami membutuhkan sesuatu yang berbeda dari apa yang kami lakukan sekarang. Ini tidak berhasil. Saya menghasilkan lebih banyak uang daripada sebelumnya, dan sekarang saya menjadi perantara daripada sebelumnya,” ungkap David Brunell, seorang pendukung Trump berusia 32 tahun, kepada Al Jazeera sebelum kaukus.
“Itu mengatakan banyak tentang di mana ekonomi berada.”