Gaya Hidup

Trump Sebut Anjing Ini Sebagai Pahlawan

  • Presiden Amerika Donald Trump melalui Twitter mengunggah foto seekor anjing yang disebutnya sebagai pahlawan dalam operasi penggeberekan pasukan khusus Amerika di Idlib Suriah yang berakhir dengan kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.   Anjing itu ditampilkan dalam pengumuman Trump tentang kematian Baghdadi pada Minggu (28/10/2019) dan memujinya sebagai anjing “cantik” dan “berbakat”. Dia mengatakan karena […]

Gaya Hidup
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Presiden Amerika Donald Trump melalui Twitter mengunggah foto seekor anjing yang disebutnya sebagai pahlawan dalam operasi penggeberekan pasukan khusus Amerika di Idlib Suriah yang berakhir dengan kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.  

Anjing itu ditampilkan dalam pengumuman Trump tentang kematian Baghdadi pada Minggu (28/10/2019) dan memujinya sebagai anjing “cantik” dan “berbakat”. Dia mengatakan karena kepahlawanannya, tidak ada anggota militer Amerika yang terluka atau terbunuh dalam operasi tersebut. Anjing militer itu sendiri mengalami luka dalam operasi tersebut.

“Mereka menerobos masuk, dan kemudian neraka pecah. Luar biasa tidak ada yang terbunuh. Atau terluka. Kami bahkan tidak ada yang terluka,” kata Trump. “Dan sebabnya karena anjing itu begitu hebat.”

Seekor anjing jenis Malinois dari Belgia tersebut dikirim ke sebuah terowongan untuk memburu Baghdadi selama serangan dini hari di sebuah kompleks di Suriah. Namun, pemimpin ISIS meledakkan rompi bunuh diri yang menewaskan dirinya bersama tiga anaknya serta melukai anjing itu.

Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Jenderal Mark Milley mengatakan kepada wartawan, Senin, nama anjing itu tetap dirahasiakan untuk melindungi identitas anggota unit yang menjadi bagiannya.

“Kami tidak bisa merilis nama anjing itu sekarang. Anjing itu masih di medan perang. Anjing militer, melakukan layanan yang luar biasa, seperti yang mereka semua lakukan dalam berbagai situasi. Sedikit terluka dan sepenuhnya pulih. Tapi anjing itu masih di medan, kembali bertugas dengan pawangnya, “kata Milley.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada CBS News bahwa pemerintah sedang mengatur rencana agar anjing itu bisa mengunjungi Gedung Putih, tetapi mengatakan itu mungkin sulit karena anjing itu kembali bekerja di lapangan.

Malinois Belgia dikenal karena etos kerja dan kecerdasannya dan banyak digunakan oleh militer dan polisi di Amerika dan di seluruh dunia. Seekor anjing Malinois bernama Kairo juga terkenal saat menemani pasukan khusus Amerika pada serangan 2011 yang menewaskan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.

Hanya 1% Anjing Lolos Seleksi

Sejak 11 September, anjing militer telah mengambil peran yang lebih besar dan lebih menonjol di seluruh militer AS, termasuk dalam Navy SEAL, pasukan elite Angkatan Laut Amerika.

Yang membedakan dari anjing yang digunakan Navy SEAL adalah kekhususan dari pelatihan mereka.  Anjing Pasukan Operasi Khusus dipilih dari jenis, Malinois Belgia dan hanya 1% dari anjing kandidat bisa lolos ke pelatihan.

Pelatihan mereka sangat sulit, dan membutuhkan anjing untuk mengatasi naluri mereka dan mengembangkan penanganan mereka.  Anjing-anjing militer yang dilatih dengan baik harganya bisa mencapai US$ 25.000 atau sekitar Rp332 juta dan terus naik .

Salah satu tes pertama melatih anjing adalah bisa berenang jarak jauh di pantai. Anjing juga harus mampu melintasi rintangan dingin dan kebisinga. Mereka harus tetap bisa sepenuhnya nyaman bekerja di sekitar suara tembakan. Ini untuk membiasakan anjing tetap bekerja meski di tengah perang.

Semua calon anjing juga harus melewati serangkaian ujian fisik yang melelahkan tetapi juga mendapatkan penanganan khusus untuk menjamin kesehatan mereka. Rintangan demi  rintangan, dibangun untuk meniru lingkungan tempur. Anjing dan pawang mereka akan menghabiskan sekitar 15 jam seminggu menjalankan latihan.

Di lapangan, anjing tempur merupakan aset yang tak ternilai. Di sini, anjing tempur ada di depan memeriksa bahan peledak. Unit anjing masih lebih akurat dibandingkan manusia dan mesin dalam mendeteksi ancaman ledakan.