
Trump vs Uni Eropa: KTT Darurat di Paris Jadi Ajang Permusuhan Amerika dan Eropa
- Pertemuan ini diinisiasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas dampak kebijakan luar negeri Trump terhadap Eropa, khususnya dalam perundingan damai Ukraina.
Nasional
JAKARTA - Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Uni Eropa (UE) semakin memanas menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat yang digelar di Paris pada 17 Februari 2025 hari ini.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas dampak kebijakan luar negeri Trump terhadap Eropa, khususnya dalam perundingan damai Ukraina. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dipastikan hadir.
Pemerintahan Trump diketahui semakin keras menekan Uni Eropa agar mengambil langkah-langkah konkret dalam penyelesaian konflik Ukraina. Bahkan, Washington mengancam akan mengeluarkan UE dari proses perdamaian jika blok tersebut tidak segera mengajukan proposal yang jelas.
Ancaman ini memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin Eropa, yang merasa peran mereka dalam peta geopolitik global semakin terpinggirkan. Trump, yang dikenal dengan pendekatan "America First", tampaknya tidak ragu untuk meminggirkan sekutu tradisional AS jika kebijakannya dianggap tidak sejalan dengan kepentingan AS.
Sikap ini semakin memperuncing hubungan transatlantik, terutama setelah Trump menunjukkan sikap lunak terhadap Rusia dalam beberapa kebijakan terakhirnya.
- Bukan di Layarkaca21, LK21 dan LokLok, Berikut Cara Nonton Drama Buried Hearts
- Beragam Kisah Epik dari Gobar Yeti Tribe Indonesia di Galunggung
- 6 Rekomendasi Wisata Alam di Labuan Bajo yang Wajib Dikunjungi
Eropa Harus Lebih Kuat di NATO
Dilansir laman Sputnik, Senin, 17 Februari 2025, menjelang KTT, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan pentingnya peran Eropa yang lebih besar dalam NATO. Sebagai salah satu kekuatan utama di aliansi pertahanan tersebut, Inggris ingin memastikan bahwa Uni Eropa memiliki suara yang lebih kuat dalam kebijakan keamanan dan pertahanan, terutama terkait konflik Ukraina.
Starmer menekankan bahwa Eropa tidak boleh hanya menjadi penonton dalam proses perdamaian, melainkan harus menjadi aktor utama. Menurutnya Eropa harus bersatu dan mengambil inisiatif.
Para pemimpin Uni Eropa sepakat bahwa Ukraina dan Eropa harus menjadi bagian utama dalam setiap proses perundingan damai. Starmer menolak untuk dikesampingkan oleh AS dan Rusia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte, mendesak negara-negara Eropa untuk lebih proaktif dalam menyusun inisiatif penyelesaian konflik. Rutte menegaskan bahwa NATO siap mendukung upaya perdamaian, tetapi Eropa harus memimpin proses tersebut.
- Bukan di Layarkaca21, LK21 dan LokLok, Berikut Cara Nonton Drama Buried Hearts
- Beragam Kisah Epik dari Gobar Yeti Tribe Indonesia di Galunggung
- 6 Rekomendasi Wisata Alam di Labuan Bajo yang Wajib Dikunjungi
Pembicaraan Putin-Trump: Kekhawatiran Eropa
Ketegangan antara Trump dan Uni Eropa semakin memanas setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump mengadakan percakapan selama 1,5 jam pada 12 Februari lalu.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah kemungkinan resolusi konflik Ukraina. Pembicaraan ini menambah kekhawatiran Eropa bahwa kesepakatan damai bisa saja dirancang tanpa keterlibatan mereka.
Trump sebelumnya telah menunjukkan sikap yang lebih lunak terhadap Rusia dibandingkan pemerintahan AS sebelumnya. Hal ini memicu kecurigaan di kalangan pemimpin Eropa bahwa Trump mungkin lebih memprioritaskan hubungan dengan Moskow daripada kepentingan sekutu tradisional AS di Eropa.
KTT darurat di Paris menjadi ujian besar bagi Uni Eropa dalam mempertahankan perannya dalam dinamika global. Dengan meningkatnya tekanan dari Trump dan pergerakan diplomasi Rusia, Eropa harus mengambil langkah tegas agar tidak tersisih dalam upaya menciptakan perdamaian di Ukraina.
Pertemuan ini juga akan menguji solidaritas internal UE, terutama dalam menghadapi kebijakan AS yang semakin unilateral.