Tugu Pahlawan di Surabaya (Foto: bappedalitbang Surabaya)
Destinasi & Kuliner

Tugu Pahlawan Surabaya, Monumen Sarat Sejarah Perjuangan

  • Salah satu cara memperingati Hari Pahlawan sekaligus berwisata ialah berkunjung ke Tugu Pahlawan. Lokasi bersejarah ini beralamatkan di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Bubutan, Kota Surabaya.

Destinasi & Kuliner

Khafidz Abdulah Budianto

JAKARTA - Indonesia memperingati Hari Pahlawan pada tanggal 10 November setiap tahunnya. Peringatan tersebut sekaligus untuk mengenang pertempuran mempertahankan kemerdekaan dari sekutu yang terjadi di Surabaya tahun 1945.

Penetapan Hari Pahlawan ini disahkan melalui melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.  Tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan sebab pada tanggal tersebut di tahun 1945, Surabaya digempur habis-habisan oleh Inggris dan menjadi puncak perjuangan bagi arek-arek Surabaya pada saat itu. 

Meski begitu, para pemuda berhasil mempertahankan Surabaya dari gempuran Inggris hingga tiga pekan lamanya. Salah satu cara memperingati Hari Pahlawan sekaligus berwisata ialah berkunjung ke Tugu Pahlawan. 

Lokasi bersejarah ini beralamatkan di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Bubutan, Kota Surabaya. Dalam sejarahnya, pembangunan Tugu Pahlawan diusulkan oleh Doel Arnowo selaku kepala daerah Surabaya kala itu.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah pusat membangun Tugu Pahlawan pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan pada tanggal 10 November 1952 oleh Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno. Lokasi pembangunan tugu tersebut berada di bekas Gedung Kempetai yang hancur dalam peristiwa penggempuran sekutu ke Surabaya.

Monumen Tugu Pahlawan dibangun dengan bentuk seperti paku terbalik setinggi 40,50 meter. Dalam monument tersebut terdapat 10 lengkungan dengan 11 ruas sebagai perlambang anggal 10, bulan 11, tahun 1945. Guna melengkapi fasilitas di monument tersebut, maka dibangunlah Museum Sepuluh November yang berada satu komplek.

Museum Sepuluh November dibangun di bawah tanah berkedalama 7 meter dengan luas 1366 m2. Pembangunannya dimulai pada 10 November 1991 hingga diresmikan pada tanggal 19 februari 2000 oleh Presiden RI Gus Dur. 

Selain melengkapi fasilitas, museum tersebut juga digunakan menyimpan ratusan koleksi artefak peninggalan pertempuran di Surabaya seperti koleksi foto, senjata rampasan dan lainnya.

Ketika memasuki bagian dalam museum, pengunjung dapat menjumpai patung hingga diorama yang terpajang. Terdapat juga foto yang dilengkapi dengan tulisan sebagai penjelasan mengenai peristiwa yang ditampilkan. Adapun pada bagian luar museum, tepatnya di kawasan monument terdapat patung Soekarno Hatta dalam posisi membacakan proklamasi.

Museum tersebut juga dilengkapi dengan sederet fasilitas lainnya seperti Ruang Diorama Elektronik, Ruang Auditorium, Ruang Perpustakaan, Ruang Diorama, Ruang Kidzone dan Laktasi, Musholla, Parkir Area dan Public Space

Adapun tarif masuk ke Museum Sepuluh November untuk umum dibanderol harga Rp8.000 dan gratis untuk pelajar. Untuk dapat masuk gratis, terdapat syarat yaitu membawa Kartu Tanda Pelajar atau Mahasiswa. Waktu buka museum yaitu pukul 08.00 hingga 15.00 WIB pada hari Selasa hingga Minggu dan tutup di Hari Senin.