<p>Emiten peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 2 Februari 2021. / Dok. BEI</p>
Pasar Modal

Tumbuh 7 Persen, Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) Bukukan Laba Rp11,1 Miliar di Kuartal III-2022

  • PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) membukukan laba perseroan sebesar Rp11,1 milliar pada kuartal III 2022.
Pasar Modal
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA- PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) membukukan laba sebesar Rp11,1 milliar di kuartal III-2022. Perolehan laba tersebut juga diiringi dengan pertumbuhan aset perseron sebesar 7% dari periode tahun lalu.

Adapun lini bisnis unggas masih menjadi kontributor utama penyumbang pendapatan, sebesar 61%. Kemudian diikuti dengan lini bisnis peternakan sapi potong sebesar 16%, makanan olahan sebesar 15%, komoditas pertanian sebesar 4%, dan energi serta konstruksi sebesar 5%. Secara keseluruhan perusahaan membukukan pendapatan hingga Rp3,3 triliun pada kuartal III-2022.

Mahalnya harga pakan ternak unggas nasional dan dampak wabah endemi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak sapi menjadi faktor utama yang menekan pendapatan dan laba Perusahaan. Menurut keterangan, hal ini tidak hanya dialami oleh Widodo Makmur Perkasa, Tbk tetapi juga industri ternak unggas dan sapi potong secara umum di Indonesia.

“Kami memahami bahwa saat ini industri peternakan secara umum menghadapi kondisi yang menantang, di mana harga pakan unggas masih mahal dan dampak endemi PMK belum selesai," kata Tumiyono, Chief Executive Officer, PT Widodo Makmur Perkasa seperti dikutip TrenAsia.com dari siaran pers yang diterima Rabu, 7 Desember 2022.

Tumiyono juga menambahkan perusahaan akan terus berinovasi untuk menjawab tantangan tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Meski demikian, Tumiyono optimis bahwa konsumsi daging Indonesia akan terus mengalami tren positif. Hal ini sesuai dengan data nasional (FAO Agricultural Outlook) yang menunjukkan konsumsi daging di Indonesia masih memiliki peluang untuk kembali naik.

Ditambah lagi, pemerintah juga telah menggencarkan program vaksinasi PMK sehingga diharapkan endemi dapat segera selesai.

Sejalan dengan langkah mitigasi PMK yang ditetapkan oleh pemerintah, perusahaan juga telah menerapkan sejumlah aksi pencegahan agar ternak sapi perusahaan tetap aman dan sehat seperti menerapkan biosecurity di operasional perusahaan.

Tambahan informasi, Biosecurity adalah langkah pengamanan pertama yang dilakukan saat terjadinya wabah, sehingga wabah tidak menyebar luas. Karenanya, WMP akan mengontrol secara ketat akses keluar masuk area operasional untuk mencegah virus dari luar terbawa masuk ke dalam area perusahaan.