Menter Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Kabupaten Bandung, Kamis, 23 Desember 2021
Industri

Tumbuh Membaik, 9 Industri Tekstil Lakukan Ekspansi Bernilai Triliunan Rupiah

  • Sembilan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) melakukan ekspansi dengan total nilai investasi senilai Rp2 triliun di Pulau Jawa dan Rp8,5 triliun di Provinsi Riau.
Industri
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan apresiasi kepada sembilan Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang melakukan ekspansi.  Total nilai investasi mencapai Rp2 triliun di Pulau Jawa dan Rp8,5 triliun di Provinsi Riau.

Kesembilan perusahaan TPT yang berinvestasi tersebut antara lain PT. Dhanar Mas Concern; PT. Embee Plumbon Textiles; PT. Kewalram Indonesia; PT. Pan Brothers Tbk; PT. Anggana Kurnia Putra; serta PT. Sipatex Putri Lestari.

Selanjutnya, PT. Bandung Djaja Textile; PT. Sinar Para Taruna Textile; dan PT. Asia Pacific Rayon.

“Hal ini membuktikan bahwa industri TPT bukan sunset industry. Bahkan, menjadi sunrise industry. Saya optimistis industri TPT nasional akan semakin tumbuh dan akselerasinya cukup baik bila dilihat harmonisasi hulu dan hilir,” ujarnya yang dikutip dari rilis, Jumat, 24 Desember 2021.

Dia mengatakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan prioritas pengembangan terhadap Industri TPT lantaran memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian.

Prioritas pengembangan tersebut berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

Menteri Perindustrian menyebutkan perluasan usaha tersebut menandai optimisme para investor Industri TPT dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.

Kementerian Perindustrian meyakini, investasi dari Industri TPT di Indonesia akan terus tumbuh di masa mendatang.

Realisasi investasi tersebut di antaranya meliputi industri pembuatan serat, pembuatan benang, pembuatan kain hingga industri pakaian jadi.

Hal ini sejalan dengan target substitusi impor 35% pada 2022 yang diinisiasi oleh Kemenperin.

“Pengembangan industri dari investasi baru ini akan mempermudah Industri TPT mendapatkan bahan baku. Kami sangat optimis hari ini merupakan kebangkitan TPT nasional,” kata Menperin.

Dia mengatakan sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, Kementerian Perindustrian bertekad menjaga produktivitas Industri TPT.

“Selama masa pandemi, industri TPT telah berperan penting dalam memenuhi kebutuhan untuk penanggulan dan pencegahan Covid-19 seperti memproduksi masker dan APD,” kata Agus Gumiwang.

Menperin Agus Gumiwang mengemukakan, kontribusi Industri TPT terhadap PDB sektor manufaktur sebesar 6,08% pada Triwulan III 2021.

Sementara itu, pertumbuhan Industri TPT secara Triwulanan turut mengalami perbaikan menjadi 4,27% (q to q) jika dibandingkan pada Triwulan II 2021, yaitu 0,48%.

“Ekspor TPT pada periode Januari-Oktober 2021 turut mengalami peningkatan sebesar 19% menjadi USD10,52 miliar. Selain nilai investasi yang juga mengalami kenaikan sebesar 12% sehingga menjadi Rp5,06 triliun,” ucapnya.