Tumbuh Moderat, Penerimaan Pajak Semester I 2023 Tembus Rp1.105,6 Triliun
- Pertumbuhan perpajakan dipengaruhi oleh peningkatan kinerja keuangan badan usaha, aktivitas produksi dan konsumsi serta komoditas yang terjaga.
Makroekonomi
JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan penerimaan dari sektor perpajakan telah mencapai Rp1.105,6 triliun pada semester I APBN Tahun 2023. Angka tersebut mencapai 54,7% dari target APBN.
Pertumbuhan perpajakan dipengaruhi oleh peningkatan kinerja keuangan badan usaha, aktivitas produksi dan konsumsi serta komoditas yang terjaga. Hal itu disampaikan Menkeu, Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja bersama Gubernur Bank Indonesia dan Banggar DPR di DPR, awal pekan ini.
Sri Mulyani mengatakan realisasi pendapatan negara tumbuh 5,4 persen atau mencapai Rp1.407,9 triliun. Rinciannya berasal dari pajak negara sebesar Rp1.105,6 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) semester I 2023 mencapai Rp302,1 triliun. "Selama satu semester ini, indikator ekonomi makro Indonesia dan realisasi APBN 2023 tercatat cukup baik,” ujar Sri dikutip dari kemenkeu.go.id, Rabu 12 Juli 2023.
Menkeu mengatakan penerimaan perpajakan semester I tumbuh positif tapi mengalami moderasi. Pertumbuhan penerimaan perpajakan dipengaruhi peningkatan kinerja keuangan badan usaha, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta harga komoditas yang termoderasi.
- 5 Fakta Atlas Beach Fest, Beach Club Terbesar di Dunia
- Anggaran Belanja PNS Bengkak jadi Rp134 Triliun, Ini Biang Keroknya
- Menilik Komitmen ESG Adhi Karya Sembari Bangun Infrastruktur Dalam Negeri
Sektor Pertambangan Melesat
Adapun PNPB didorong penerimaan sumber daya alam non migas dan kekayaan negara yang dipisahkan. Berdasarkan kontribusinya, badan usaha dan tenaga kerja berkontribusi dalam kenaikan PPh non migas, PPN dipengaruhi oleh transaksi domestik yang stabil dan keberlanjutan, serta implementasi UU HPP (tarif baru PPN mulai 1 April 2022).
Dari sisi sektoral, penerimaan sektor utama secara kumulatif tumbuh positif. Sektor pertambangan tumbuh paling tinggi ditopang oleh peningkatan profitabilitas, diikuti dengan industri pengolahan, perdagangan, jasa keuangan dan asuransi, transportasi dan pergudangan, real estate, informasi komunikasi, dan sektor jasa perusahaan yang juga mengalami pertumbuhan yang optimis.
Sri Mulyani menambahkan realisasi belanja negara selama semester I 2023 tumbuh 0,9 % atau mencapai Rp1.255,7 triliun. Angka tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat RP891,6 triliun dengan capaian 39,7% dari target APBN dengan pertumbuhan 1,6% dari tahun sebelumnya. “Capaian ini adalah hasil kerja sama dari seluruh pihak,” ujarnya.