Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan keterangan kepada media mengenai dana alokasi umum (DAU) usai menghadiri rapat paripurna di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Tumbuh Sampai Rp2 Kuadriliun, Pendapatan Negara 2021 Melambung Tinggi

  • Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sampai 31 Desember tumbuh pesat sampai Rp2.003,1 triliun atau 114,9%.

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sampai 31 Desember tumbuh pesat sampai Rp2 kuadriliun atau 114,9%.

Data tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan positif dari APBN yang melambung tinggi melampaui target 2021 sebesar Rp1 kuadriliun. Capaian tersebut juga menunjukkan perubahan yang signifikan, tumbuh lebih tinggi 21,6% dibandingkan dengan APBN 2020 senilai Rp1,6 kuadriliun.

“Ini adalah recovery dan rebound yang sangat kuat. Tahun ini masih ada pandemi yang memukul dengan Delta dan Omicron, namun kita masih tumbuh di 21,6%,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Selasa, 4 Januari 2021.

Lebih lanjut, Menkeu memaparkan pencapaian sementara pajak mencapai Rp1,3 kuadriliun atau 103,9% dari target APBN 2021 sebesar Rp1,229 kuadriliun. Capaian tersebut melampaui angka 19,2% dari penerimaan pajak di 2020 sebesar Rp1 kuadriliun selama pandemi. 

Untuk penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp269 triliun atau tumbuh 125,1% dari target APBN 2021 yakni Rp215  triliun. Sedangkan penerimaan kepabeanan pada 2020 dinilai relatif stabil dengan capaian Rp213 triliun kemudian terbantu dengan pertumbuhan saat ini suntuk pemulihan perekonomian Indonesia di 2022.

Selain itu pertumbuhan pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga memberikan kepuasan melewati target dengan capaian nilai sebesar Rp452 triliun atau tumbuh 151,6% dari target APBN 2021 sebesar Rp298 triliun. Relasi itu pun mewujudkan pertumbuhan APBN 2021 mencapai 31,5% dibandingkan 2020 senilai Rp343,8 triliun.