Bank Neo Commerce di kawasan ITC Fatmawati Jakarta Selatan, Senin 20 September 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Komunitas

Tunggu Restu OJK untuk Rights Issue, Bank Neo Commerce Optimistis Modal Inti Capai Rp3 Triliun

  • PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) alias BNC mengatakan Proses Pemenuhan Modal Inti sesuai yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan tercapai pada November 2022
Komunitas
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) alias BNC mengatakan Proses Pemenuhan Modal Inti sesuai yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan tercapai pada November 2022. 

Sebagaimana diketahui, beberapa bank saat ini belum memenuhi modal inti Rp3 triliun sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK. 03/2020. Untuk mencapai itu, BNC saat ini dalam pelaksanaan proses Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Right Issue. 

"Prosesnya masih berjalan sesuai dengan jadwal dan saat ini sedang menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Direktur Utama BNC, Tjandra Gunawan dalam keterangan resmi dikutip, Rabu 9 November 2022. 

Dana yang didapat dari Right Issue ini akan digunakan BNC untuk memperkuat modal inti, serta untuk modal kerja pengembangan Usaha Perseroan antara lain berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya. Jelang pelaksanaan Right Issue tersebut, BNC menunjukkan pertumbuhan positif khususnya di kuartal III-2022.   

Dari sisi Fee Based Income BNC di Kuartal III 2022 naik sebesar 342,03% menjadi Rp254,1 miliar dibandingkan Kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp57,49 miliar. Sedangkan dari sisi penyaluran Kredit, di posisi Kuartal III 2022 BNC mencatatkan kenaikan total Kredit yang cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp8,9 triliun per September 2022, atau naik dari Rp3,84 triliun (131,77%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Hasilnya, pada sembilan bulan pertama 2022, pendapatan bunga bersih BNC secara yoy tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun. 

Selanjutnya, kenaikan Fee Based Income dan pendapatan bunga bersih pada Kuartal III 2022, membuat BNC membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar per September 2022. Dengan demikian rugi bersih BNC pada September 2022 tergerus menjadi Rp601,2 miliar, dari Rp611,3 miliar di periode sebelumnya. 

BNC memperkirakan akhir tahun 2022 angka rugi bersih akan mengalami penurunan lebih jauh lagi.
Dari sisi bisnis, BNC mencatatkan laba sebesar Rp10,1 miliar.