siwar.jpg
Dunia

Tunjuk Pemimpin Baru, Hamas Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata

  •  ISTANBUL- Hamas akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza setelah terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru menggantikan Ismail Haniy

Dunia

Amirudin Zuhri

ISTANBUL- Hamas akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Gaza setelah terpilihnya Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Ibukota Iran Teheran pada 31 Juli.

"Negosiasi tersebut dikelola oleh para pemimpin dan Sinwar tidak jauh dari proses negosiasi. Ia merupakan bagian dari rinciannya," kata salah seorang pucuk pimpinan Hamas, Osama Hamdan, kepada Anadolu, Rabu 7 Agustus 2024.

Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, tetapi Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.

Hamdan menuturkan bahwa masalahnya bukan Hamas, tetapi Israel, Benjamin Netanyahu, dan Amerika Serikat yang tidak tulus dalam mediasi atau upayanya mendorong gencatan senjata.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

Namun upaya mediasi terhenti karena Netanyahu menolak untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang. "Proses negosiasi akan terus berlanjut," tegas Hamdan.

Hamas, sebutnya, telah bersikap fleksibel dalam perundingan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Hamas juga tetap berkomitmen untuk mengupayakan gencatan senjata di Gaza, penarikan penuh Israel, mengakhiri pengepungan, membangun kembali daerah kantong itu, dan menukar tahanan.

Dia lebih lanjut mengatakan Netanyahu tahu bahwa upayanya untuk menghindar tidak akan berhasil dan Sinwar akan terus bergerak sesuai dengan komitmen Hamas sebagaimana sebelumnya. “Sinwar memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam mengelola urusan publik dan menjaga hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya.

Sinwar masuk dalam daftar orang yang akan dibunuh Israel karena Tel Aviv menuduhnya sebagai dalang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang mendorong Israel untuk melancarkan kampanye militer yang menghancurkan di Jalur Gaza.

Sejauh ini, serangan Israel tersebut telah menewaskan lebih dari 39.600 orang. “Jika pembunuhan Haniyeh merupakan salah satu tujuan Netanyahu untuk mengubah arah perundingan, dia sedang berkhayal. Dasar perundingan sudah ditetapkan dan orang-orang yang berunding di bawah Haniyeh akan terus bekerja dengan Sinwar yang hadir dalam semua rincian perundingan,” ucapnya.