Tuntut Upah Layak, Belasan Ribu Penulis Hollywood Mogok Kerja
- Sekitar 11.000 penulis untuk film dan acara televisi di Hollywood melakukan mogok kerja mulai Selasa 2 Mei 2023 waktu setempat.
Dunia
JAKARTA—Sekitar 11.000 penulis untuk film dan acara televisi di Hollywood melakukan mogok kerja mulai Selasa, 2 Mei 2023 waktu setempat. Para penulis yang tergabung dalam Writers Guild of America (WGA) itu membawa tuntutan soal upah layak hingga sistem kerja.
Ini kali pertama dalam 15 tahun terakhir penulis di WGA menggelar aksi mogok untuk memprotes ketidakadilan di tempat kerja. Sebelumnya pemogokan serupa pernah terjadi tahun 2007. Kala itu bisnis hiburan terdampak kerugian hingga US$2 miliar akibat pemogokan yang berlangsung selama 100 hari, terhitung mulai November 2007-Februari 2008.
WGA menyatakan aksi tahun ini dilakukan untuk menuntut perusahaan tempat kerja mereka, termasuk studio produksi untuk menciptakan upah layak dan sistem kerja yang adil. WGA menyebut aksi mogok harus diambil lantaran negosiasi selama enam pekan dengan perusahaan maupun pihak studio mentok.
- KAI Catat 44 Ribu Orang Tiba di Jakarta pada Gelombang Arus Balik
- Jasa Marga Raih Laba Rp497,6 miliar pada Kuartal I-2023
- Bukit Asam Bukukan Laba Bersih Rp1,2 Triliun pada Kuartal I-2023
Dilansir dari Euronews, Selasa 2 Mei 2023, studio yang dimaksud seperti Netflix, Amazon, Apple, Disney, dan Sony. Seorang pemimpin serikat pekerja dalam pernyataannya mengatakan tanggapan studio terhadap tuntutan mereka sama sekali tidak cukup mengingat krisis yang dihadapi penulis.
“Mereka telah menutup pintu tenaga kerja dan membuka pintu untuk menulis sebagai freelance sepenuhnya.”
Aksi tahun ini membuat sejumlah produksi acara televisi dan musim baru serial yang segera dirilis berpotensi terhambat. Talkshow tengah malam hingga acara seperti Saturday Night Live bisa terancam menyelesaikan musim lebih cepat. Late Night with Seth Meyers menyatakan programnya tidak akan tayang ketika aksi sedang berlangsung.
Masalah di industri pertelevisian dan film tak lepas dari meningkatnya popularitas streaming selama beberapa tahun terakhir. Layanan tersebut telah membuat perubahan seismik pada industri hiburan. Sebelumnya pihak studio mengklaim siap memenuhi sebagian tuntutan para pekerja.
“Perusahaan ingin mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi penulis serta bagi umur panjang industri,” ujar seorang anggota komite negosiasi.