<p>Hotel Capella Ubud, dirancang oleh arsitek ternama Bill Bensley. / Capellahotels.com</p>
Destinasi & Kuliner

Turis Asing Dilarang Masuk, Bisnis Hotel di Bali Andalkan Wisatawan Lokal

  • Pembatasan perjalanan turis asing masuk ke Indonesia selama pandemi COVID-19 pada 2020 mengakibatkan okupansi hotel di Bali anjlok. Bisnis hotel di Bali pun mengandalkan kunjungan dari wisatawan domestik hingga saat ini.

Destinasi &amp; Kuliner
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Pembatasan perjalanan turis asing masuk ke Indonesia selama pandemi COVID-19 pada 2020 mengakibatkan okupansi hotel di Bali anjlok. Bisnis hotel di Bali pun mengandalkan kunjungan dari wisatawan domestik hingga saat ini.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto menuturkan pada awal pandemi, terjadi penurunan jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Hotel di Bali sampai saat ini masih berjuang. Selama pandemi tahun 2020, turis mancanegara dan domestik turun sangat drastis,” kata Ferry, belum lama ini.

Dengan penurunan jumlah turis, okupansi hotel di Bali anjlok menjadi 20% pada April hingga November 2020. Padahal, tahun sebelumnya, rata-rata keterisian kamar hotel berada di kisaran 60%-70%.

Kedatangan wisatawan domestik baru naik saat pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Agustus 2020. Namun demikian, kunjungan turis asing masih rendah.

“Hal itu tak berdampak signifikan. Pasar turis asing di Bali masih tetap flat. Sama sekali belum terlihat adanya tanda-tanda peningkatan jumlah turis mancanegara tersebut. Banyak turis asing yang berpikir dua kali kalau mau ke Bali,” tutur Ferry.

Kondisi ini juga lebih parah mendekati akhir 2020. Momen liburan Natal dan Tahun Baru gagal menaikkan jumlah kunjungan pelancong ke Bali.

Di pertengahan Desember 2020, pemerintah daerah Bali mengharuskan setiap wisatawan ke Bali untuk melakukan tes swab PCR. Hal ini mengakibatkan pembatalan kedatangan turis dan pemesanan kamar hotel di Bali.

Sepanjang 2020, kata Ferry, para pengusaha hotel kesulitan untuk bertahan. Seperti di Jakarta dan Surabaya, pemilik hotel Bali harus menekan biaya operasional. Caranya, dengan mengoperasikan hanya sebagian gedungnya, menutup beberapa fasilitas hotel, dan merumahkan karyawan.

Segala strategi pun sudah ditempuh misalnya dengan memberikan promo untuk konsumen. “Untuk menarik wisatawan, beberapa hotel di Bali menawarkan paket menginap 1 bulan dengan harga khusus,” kata Ferry.

Ilustrasi hotel dijual di Bali. / Booking.com

Proyeksi 2021

Ferry mengungkapkan bisnis perhotelan masih akan tertekan pada 2021. Colliers memproyeksikan okupansi hotel tidak akan berbeda jauh dengan tahun 2020 yakni di kisaran 20%-30%.

Menurut Ferry, penanganan kasus COVID-19 akan menjadi pertimbangan turis khususnya dari mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.

“Sampai dengan vaksin COVID-19 didistribusikan, pandemi dapat terkendali, dan pemeritah membuka pintu bagi wisatawan asing, Bali masih akan bergantung pada wisatawan domestik,” kata Ferry.

Colliers juga belum bisa memprediksi penambahan hotel di Bali pada 2021. Sebab, selama 2020 saja hanya ada satu hotel baru yang beroperasi di Bali. (SKO)