Turkiye Bisa Jadi Kunci Penyelesaian Perang Israel-Hamas
- ANKARA-Perang di Gaza telah menjadikan Turki sebagai mediator potensial yang tidak hanya mengakhiri pemboman Israel di wilayah Palestina. Tetapi juga memb
Dunia
ANKARA-Perang di Gaza telah menjadikan Turki sebagai mediator potensial yang tidak hanya mengakhiri pemboman Israel di wilayah Palestina. Tetapi juga membawa perdamaian abadi ke salah satu konflik paling sulit di dunia tersebut.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah memimpin upaya negaranya terkait krisis ini. Langkah ini akan mempromosikan Turkiye sebagai pemain global. Dan bisa meniru keberhasilan Ankara dalam menengahi antara Ukraina dan Rusia. Terutama kesepakatan ekspor gandum laut hitam.
Salah satu prospek Turkiye bisa menjadi faktor kunci karena Ankara memiliki hubungan dengan dua pihak yang berkonflik. Turkiye memiliki hubungan dengan Hamas . Ini menjadikannya salah satu dari sedikit negara yang memiliki pengaruh terhadap kelompok yang menguasai Gaza sejak 2007.
Ankara tidak menyatakan Hamas sebagai organisasi teroris. Sikap yang menyebabkan Tel Aviv memprotes anggota Hamas yang berbasis di Turki terlibat dalam perencanaan serangan terhadap Israel.
- Amerika Kirim Patriot dan THAAD ke Timur Tengah
- Bank DKI Catatkan Penyaluran Kredit Rp49,96 Triliun, Segmen Ritel Terbesar
- Jawab Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi: Mungkin Pekan Ini
Taha Ozhan, Direktur Penelitian di Ankara Institute mengatakan Turkiye memiliki saluran komunikasi yang baik dengan Hamas. Dan ini merupakan aset penting. Hubungan ini telah dibangun selama 17 tahun, ketika Turkiye menjadi satu-satunya negara yang mengundang Hamas ke ibukotanya.
“Di masa krisis ini, saluran komunikasi dan hubungan sangatlah penting,” kata Ozhan kepada Al Jazeera Sabtu 21 Oktober 2023.
Para pejabat Turkiye – yang dipimpin oleh Erdogan dan menteri luar negerinya Hakan Fidan – telah mengambil keuntungan dari hal ini. Karena bagaimanapun mereka melihat peran penting Ankara dalam menyelesaikan konflik Gaza terbaru .
Fokus utama mereka adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza. Juga mengupayakan pembebasan sekitar 200 sandera yang disandera oleh Hamas.
Berbicara di Beirut baru-baru ini Fidan mengatakan, sejumlah negara telah meminta bantuan Turkiye untuk membebaskan warganya. Dan mereka telah mulai berdiskusi dengan bagian politik Hamas. “Ankara melakukan banyak upaya untuk memastikan bahwa anak-anak dan orang asing khususnya dibebaskan,” katanya.
Pada saat yang sama, Turkiye memiliki hubungan dengan Israel hampir sepanjang sejarah Israel. Sampai mengalami masa sulit pada tahun 2010. Tahun itu, Israel membunuh sembilan warga Turkiye yang berada di kapal Freedom Flotilla yang mencoba mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang terkepung. Hubungan tersebut dipulihkan pada tahun 2016. Namun kembali berantakan pada tahun 2018.
Pada tahun itu Israel mengesahkan undang-undang yang mendeklarasikan dirinya sebagai negara bangsa bagi orang-orang Yahudi. Langkah yang menuai kritik dari Erdogan. Kemudian Amerika Serikat memindahkan kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Israel juga membunuh puluhan pengunjuk rasa yang berpartisipasi dalam Great March of Return di Gaza. Kini hubungan Ankara Tel Aviv telah lebih hangat.
Sikap Erdogan mengakibatkan dia menjadi sosok yang dijunjung tinggi oleh warga Palestina. Terlebih ada dukungan publik yang luas di Turki terhadap perjuangan Palestina. Ini terlihat dengan demonstrasi pro-Palestina yang menarik ribuan warga Turki dalam beberapa hari terakhir.
Wolfango Piccoli, salah satu presiden kelompok penasihat risiko politik Teneo mengatakan erdogan tetap dianggap penting di Gaza, Tepi Barat, dan sebagian besar negara Arab. “Ini karena sejarahnya menggunakan retorika keras untuk menyerang kebijakan Israel terhadap Palestina,” terangnya.
Sikap Turkiye ini bertahan ketika negara ini mengubah kebijakannya tahun lalu. Dan memulai upaya pemulihan hubungan regional dengan membangun kembali jembatan dengan Mesir, Arab Saudi, UEA – dan Israel.
Metodologi Baru
Fidan juga telah telah bertemu dengan para pemimpin di seluruh kawasan. Dan melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken dan ketua Hamas Ismail Haniyeh. Ankara, katanya, berupaya membuka pintu bagi perdamaian permanen dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara. Dan menyebut Turki dapat bertindak sebagai penjamin.
Fidan tidak percaya akan ada solusi permanen dengan menggunakan metodologi lama. Hingga diharapkan dalam pertemuan mendatang Turkiye akan mengungkapkan gagasan tentang penggunaan metodologi baru.
- Amerika Kirim Patriot dan THAAD ke Timur Tengah
- Bank DKI Catatkan Penyaluran Kredit Rp49,96 Triliun, Segmen Ritel Terbesar
- Jawab Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi: Mungkin Pekan Ini
Namun upaya Turkiye untuk mencapai solusi jangka panjang dapat digagalkan tanpa keterlibatan yang berarti dari kedua belah pihak.
Tanpa membicarakan pendudukan, tanpa membicarakan Palestina dan situasi Palestina, tidak ada ruang untuk bergerak. Yang ada hanyalah pembicaraan. Hal ini juga akan bergantung pada apakah Israel – yang didukung Amerika dan Eropa benar-benar tertarik untuk melakukan mediasi.
Ozhan menegaskan pilihan bijak yang harus dilakukan adalah membangun kembali konteks politik. Dan menggunakan krisis ini sebagai pengaruh untuk menciptakan kerangka politik. Namun sekali lagi hal ini bergantung pada Israel dan beberapa negara Barat.