<p>Gerai Bata. (Foto: Bata.id)</p>
Korporasi

Tutup 50 Gerai Tahun Lalu, BATA Target Kontribusi Penjualan Digital Dua Digit Tahun Ini

  • Perusahaan penjual sepatu Bata, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), harus menutup 50 gerainya yang tidak menguntungkan tahun lalu. Mereka pun berencana fokus mengembangkan bisnis digitalnya tahun ini.

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Perusahaan penjual sepatu Bata, PT Sepatu Bata Tbk (BATA), harus menutup 50 gerainya yang tidak menguntungkan tahun lalu. Mereka pun berencana fokus mengembangkan bisnis digitalnya tahun ini.

“Kami menutup toko jika toko tersebut tidak profitable sehingga ditutup dan tidak ada penutupan toko secara besar-besaran yang dilakukan oleh Sepatu Bata,” ujar Accounting Manager BATA Sanusi Kanad dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 22 Juni 2021.

Dengan penutupan tersebut, gerai yang dimiliki BATA kini tercatat sebanyak 460 gerai. Pada tahun ini, BATA tidak berencana untuk membuka gerai baru dan fokus ke bisnis digital.

BATA menargetkan bisnis digital dapat berkontribusi setidaknya 10% dalam total penjualan 2021. Pada 2020, penjualan digital berkontribusi 5,1% atau Rp23,58 miliar dari total penjualan perusahaan. Kontribusi ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1,3%.

Untuk mencapai itu, BATA menargetkan penambahan trafik di situs miliknya www.bata.id. Selain itu, BATA juga mengembangkan sayapnya di situs perdagangan elektronik seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, JD.id, Bukalapak, Blibli, Zillingo, dan Zalora.

Selain itu, BATA juga mengaku memiliki jasa ChatShop yang membuat pembeli bisa membeli produknya lewat chat WhatsApp dan produk dikirim dengan jasa kurir.

Berharap dari kembalinya pembelajaran tatap muka

Target pasar BATA yang sebagian besar adalah anak sekolah membuat perusahaan ini menatap 2021 dengan optimis. Direksi BATA mengaku siap menyambut kembalinya pembelajaran tatap muka dengan produk-produk sepatu anak mereka.

“Jika sekolah dibuka kembali, kami sudah siap dengan produk-produk Bata dan semoga bisa mendukung pemerintah dengan menjual sepatu-sepatu yang bisa diserap oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Direktur BATA Hatta Tutuko.

Tahun ini, BATA mengaku optimis penjualan akan lebih daripada penjualan tahun lalu. Perusahaan menargetkan peningkatan penjualan sebesar dua digit tahun ini,

“Lebaran kemarin menjual cukup baik untuk penjualan Sepatu Bata dengan penjualan yang memuaskan. Mudah-mudahan tahun ini bisa ditutup lebih optimis dan akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar Sanusi.

Pada tahun lalu, BATA mencatatkan penurunan penjualan sebesar 49% menjadi Rp459,58 miliar. Catatan ini jauh lebih dari penjualan 2019 yang mencapai Rp931,72 miliar.

Penurunan pendapatan ini membuat BATA harus merugi tahun lalu. BATA tercatat rugi Rp177,76 miliar pada 2020. Ini berbanding terbalik dari 2019 yang mencatatkan laba Rp23,44 miliar. (RCS)