<p>Karyawan melintas dengan latar belakang layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jum&#8217;at, 6 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Tutup Pekan, Saham-Saham Rokok dan Farmasi Berguguran

  • JAKARTA – Usai terperosok hingga level 5.924,37 pada sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit di akhir perdagangan sehingga ditutup menguat tipis 4,63 basis poin atau 0,08% ke posisi 5.938,32. Sepanjang perdagangan, indeks mencatatkan total transaksi Rp19,91 triliun. Nilai itu didapat dari total volume saham dijual-belikan sebanyak 27,55 juta dengan frekuensi 1,32 juta […]

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Usai terperosok hingga level 5.924,37 pada sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit di akhir perdagangan sehingga ditutup menguat tipis 4,63 basis poin atau 0,08% ke posisi 5.938,32.

Sepanjang perdagangan, indeks mencatatkan total transaksi Rp19,91 triliun. Nilai itu didapat dari total volume saham dijual-belikan sebanyak 27,55 juta dengan frekuensi 1,32 juta kali.

Investor asing mencatatkan aksi jual alias net foreign sell (NFS) senilai Rp1,31 triliun. Nilai itu menambah tebal NFS sejak awal tahun menjadi Rp46,19 triliun.

Saham-saham properti dan agrobisnis menjadi pendorong laju indeks dengan penguatan masing-masing 2,38% dan 2,1%. Sementara saham konsumer dan manufaktur menjadi sektor penekan dengan pelemahan 2,56% dan 1,41% secara berurutan.

Farmasi dan Rokok

Saham-saham farmasi yang sempat melesat tinggi pada awal pekan lantaran sentimen kedatangan 1,2 juta vaksin Sinovac, kini mulai berguguran. Beberapa saham farmasi bahkan tercatat hampir menyentuh auto rejection bawah (ARB) atau -7%.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) misalnya, terpelanting 310 poin atau 6,92% ke level Rp4.170 per lembar. Kemudian, ada saham PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) yang tersungkur 300 poin atau 6,83% ke level Rp4.090 per lembar.

Selain kedua emiten pelat merah itu, ada juga saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang terjun bebas 135 poin atau 6,91% ke level Rp1.820 per lembar. Selanjutnya, saham produsen jarum suntik PT Itama Ronaraya Tbk (IRRA) yang jatuh 100 poin atau 6,99% ke level Rp1.330 per lembad.

Terakhir, saham PT Pyramid Farma Tbk (Pyfa) yang terpeleset jauh 75 poin atau 6,61% ke level Rp1.060 per lembar.

Nasib yang sama terjadi pada saham emiten rokok. Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) runtuh 6,61% atau 2.925 poin ke level Rp41.350 per lembar.

Kemudian saham Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang terjungkal hingga 115 poin atau 6,89% ke level Rp1.555 per lembar. Lalu saham PT Wismilak Intik Makmur Tbk (WIIM) yang terpeleset 10 poin atau 1,68% ke level Rp585 per lembar.

Terakhir, saham PT Bentoel International Tbk (RMBA) yang terkoreksi 6 poin atau 1,62% ke level Rp364 per lembar.