Peresmian tujuh lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara Timur
Korporasi

Tutup Tahun 2021, Layanan BBM Satu Harga Pertamina Sentuh 321 Titik

  • Sejak 2017 hingga 2021, Pertamina telah mengoperasikan 321 titik BBM Satu Harga.
Korporasi
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA – Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), bersama Kementerian ESDM dan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan tujuh lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Hal tersebut sebagai bukti komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menyelesaikan pembangunan 78 lembaga penyalur BBM Satu Harga sepanjang 2021. 

Sesuai penugasan pemerintah, tahun ini Pertamina membangun stasiun BBM Satu Harga10 di Sumatera, 12 di Nusa Tenggara Timur, enam di Nusa Tenggara Barat, 23 di Kalimantan, sembilan di Sulawesi, serta 18 di wilayah Papua dan Maluku.

Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono menyampaikan sejak 2017 hingga 2021, Pertamina telah mengoperasikan 321 titik BBM Satu Harga yang tersebar di 112 kabupaten di Indonesia dengan tambahan titik BBM Satu Harga yang diresmikan.

Dari 112 kabupaten di Indonesia, termasuk di antaranya kabupaten di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Peresmian ini adalah awal dari pengabdian Pertamina kepada masyarakat karena setelah diresmikan, Pertamina akan terus memastikan distribusi bahan bakar ke SPBU BBM Satu Harga berjalan dengan baik, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas,” katanya, dalam keteranan resmi, Rabu, 22 Desember 2021.

Harapannya, kehadiran BBM Satu Harga dapat memberi manfaat bagi masyarakat di 112 kabupaten bisa menikmati harga BBM yang terjangkau, sehingga dapat mendorong roda perekonomian masyarakat di daerah 3T.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan BPH Migas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memastikan, serta menjamin penyaluran energi terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

“Dari target 76 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di tahun 2021, terealisasi 78 titik. Ini artinya melebihi target. Terima kasih kepada Pertamina dan seluruh tim yang telah terlibat mendukung pelaksanaan Program BBM Satu Harga,” katanya yang dikutip dari rilis, Rabu, 22 Desember 2021.

Dia berharap manfaat kehadiran BBM Satu Harga dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan  selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) yang melaksanakan program BBM Satu Harga, tantangan pelaksanaan Program BBM Satu Harga cukup besar.

Dalam proses pendistribusian BBM Satu Harga cukup jamak terjadi pergantian moda transportasi empat sampai lima kali. Bahan bakar sampai di lembaga penyalur dan kepada masyarakat di daerah tertentu seperti Puncak Jaya, Papua bahkan bisa mencapai enam bahkan selapan kali. 

"Namun, kami berkomitmen untuk melaksanakan amanah ini, memastikan energi berkeadilan hadir bagi masyarakat,” ujarnya.