Tutup Tahun 2022, Perintis Triniti (TRIN) Kantongi Restu Rights Issue Rp133 Miliar
- Dana rights issue PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) akan digunakan untuk akuisisi lahan di Labuan Bajo.
Korporasi
JAKARTA - Emiten real estate PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) resmi memperoleh restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Dikutip dari prospektus, TRIN akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 147.795.558 saham biasa atau setara dengan 3,09% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp100 serta harga pelaksanaan sebesar Rp900.
Adapun jumlah dana yang diperoleh dari aksi rights issue ini berjumlah sebanyak-banyaknya Rp133 miliar. Kemudian, perbandingan rasio saham lama dengan rights issue adalah 30:1.
Selain itu, TRIN juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 147.795.558 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama hasil pelaksanaan rigths issue.
- Jangan Sembarangan, Ini Cara Tepat Meminjam Uang dari Saudara Agar Tidak Terjadi Permusuhan
- Digugat Rp3,1 Miliar, Ini Klarifikasi PTPP
- Dibayangi RUU KUHP, Angkasa Pura I: Tidak Ada Dampak kepada Pariwisata
Adapun rasio saham hasil pelaksanaan rights issue dengan Waran Seri II adalah 1:1 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.100 dan total hasil pelaksanaan adalah sebesar Rp162 miliar.
Selanjutnya, apabila dana yang diperoleh perseroan maksimal adalah Rp90 miliar, maka TRIN akan menggunakan dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya emisi untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo dan Lampung secara inbreng.
Rinciannya, sbesar Rp43 miliar akan digunakan untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo seluas 193.400 meter persegi yang dimiliki oleh PT Manggarai Anugerah Semesta (MAS) dengan cara setoran modal dalam bentuk selain uang oleh MAS sejumlah 47.892.223 saham baru.
Tanah di Labuan Bajo yang berada di kawasan Tanamori merupakan kawasan pariwisata kelas dunia yang akan dikembangkan oleh perseroan dengan konsep World-Class Digital Sustainable Tourism Destination next to Komodo National Park.
Kemudian, sebesar Rp43 miliar akan digunakan untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.018 meter perseg. Tanah tersebut akan dibangun kawasan properti dengan konsep Modern Business Park.
Kemudian, apabila dana yang diperoleh perseroan maksimal sebesar Rp104 miliar, maka TRIN akan menggunakan dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya emisi untuk:
a. Pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo dan Lampung secara inbreng
b. Sisanya atau sebanyak-banyaknya Rp13 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu biaya operasional dan biaya pengembangan lahan di Lampung dan Labuan Bajo berupa jasa teknisi atas konsultasi bisnis
Lalu, apabila dana yang diperoleh perseroan lebih dari Rp104 miliar, makan TRIN akan menggunakan dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya emisi untuk:
a. Pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo dan Lampung secara inbreng
b. Sisanya atau sebanyak-banyaknya Rp13 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu biaya operasional dan biaya pengembangan lahan di Lampung dan Labuan Bajo berupa jasa teknisi atas konsultasi bisnis
c. Sisanya atau sebanyak-banyaknya sebesar Rp28 miliar akan digunakan untuk mengurangi kewajiban utang jangka panjang perseroan kepada pihak-pihak terafiliasi
- Investor Ramai-Ramai Cairkan Saldo Binance, Ini yang Sebenarnya Terjadi
- Dampak Kebangkrutan FTX, Investor Muda Ini Gigit Jari Kehilangan Uang Rp215 Juta
- Perusahaan Amerika Caplok 29 Persen Saham, Ini Rencana Bisnis Garudafood (GOOD) Pada 2023
Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri II, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu untuk pengembangan proyek baru TRIN yang sedang berjalan (Holdwell Business Park, Sequoia Hills, dan Tanamori di Labuan Bajo) dan tidak terbatas untuk proyek baru perseroan yang didapatkan pada masa pelaksanaan waran hingga tahun 2025.
Kinerja TRIN
TRIN membukukan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp870,3 miliar hingga November 2022. Angka itu melonjak hingga 170% dibandingkan dengan marketing revenue TRIN sepanjang tahun 2021.
Capaian marketing sales TRIN juga telah mencapai 96,7% dari target perseroan sepanjang 2022 yakni sebesar Rp900 miliar. Presiden Direktur dan CEO TRIN Ishak Chandra mengungkapkan, dengan demikian, perseroan optimis dapat mencapai target marketing revenue hingga akhir tahun.
”Penjualan tahun 2022 yang naik 170% dibandingkan tahun sebelumnya dan pencapaian sales tahun ini merupakan hasil dari proyek baru Triniti Land yang didapat tahun 2022 seperti Seqouia Hill Sentul," ujar dia, dalam keterangan resmi, Kamis, 8 Desember 2022.