Tutup Tahun 2023, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
- Suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini adalah sebesar 6%. BI pertama kali mengerek suku bunga acuan ke level ini pada Oktober 2023 sejak Januari 2023. Suku bunga acuan adalah besaran bunga yang ditetapkan bank sentral setiap bulannya.
Perbankan
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7-DRRR) di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 20-21 Desember 2023.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap resilien meski menghadapi ketidakpastian global tahun 2023. Selain itu, BI juga akan mempertimbangkan indikasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada 2024.
"Kami melihat suku bunga acuannya sudah peak (mencapai puncak) di enam persen," kata Andry di Jakarta, dikutip Rabu, 20 Desember 2023.
Sementara itu, Bank Mandiri memperkirakan, BI akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada semester II-2024 sehingga menjadi 5,50%.
Andry menjelaskan penurunan suku bunga acuan BI tersebut diperkirakan sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS. Seperti diketahui, berbagai pihak telah meramal The Federal Reserves (The Fed) akan memangkas suku bunganya sebesar 75 basis poin yang akan berlanjut hingga 2025.
- Saham PGEO Melonjak 20 Persen Pasca IPO, Pertumbuhan Berkelanjutan Jadi Target
- 2 Saham Pelat Merah Melesat di Tengah Pelemahan IHSG
- 9 Makanan Khas Banjarnegara yang Wajib Dicoba
Dampak Penurunan Suku Bunga
Adapun pemangkasan suku bunga acuan akan berdampak pada volatilitas dan aliran aliran modal asing ke Indonesia dan emerging market lainnya. Suku bunga yang rendah menjadi stimulus untuk aliran modal asing masuk ke Indonesia.
Penurunan suku bunga acuan global akan membawa keuntungan bagi emerging market termasuk Indonesia.
Menurut Andry, suku bunga yang melandai juga akan menurunkan potensi biaya pinjaman, memberikan dampak positif pada fixed income, dan mendongkrak permintaan kredit hingga lebih tinggi.
"Kalau arah suku bunganya relatif turun ya potensi demand for loan (permintaan pinjaman) untuk di sektor perbankan. Maka permintaan pinjaman akan mulai pulih relatif lebih cepat di semester kedua 2024," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Sentral AS atau The Fed mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada 5,25% hingga 5,50% setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember 2023.
FOMC AS memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga kebijakan sebesar 75 basis poin (bps) pada 2024.
Suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini adalah sebesar 6%. BI pertama kali mengerek suku bunga acuan ke level ini pada Oktober 2023 sejak Januari 2023. Suku bunga acuan adalah besaran bunga yang ditetapkan bank sentral setiap bulannya.