Kantor pusat Twitter di San Franciso.
Tekno

Twitter Tuding Microsoft Langgar Perjanjian Penggunaan Data Pengguna Medsos

  • Twitter menuduh Microsoft melanggar perjanjian atas atas penggunaan data perusahaan media sosial.

Tekno

Rizky C. Septania

CALIFORNIA - Twitter menuduh Microsoft melanggar perjanjian atas atas penggunaan data perusahaan media sosial. Tudingan tersebut dilayangkan pada sebuah surat yang dirilis Jumat, 10 Mei 2023.

Mengutip Reuters, tudingan dilayangkan Twitter melalui Pengacara Elon Musk. Dalam suratnya, ia melontarkan tuduhan penggunaan secara ilegal atas data Twitter oleh Microsoft. Adapun data yang dimaksud termasuk berbagi data dengan lembaga pemerintah tanpa izin dalam beberapa kasus.

Lewat surat yang ditujukan kepada CEO Microsoft Satya Nadella, pengacara Musk Alex Spiro meminta raksasa teknologi itu untuk melakukan audit atas penggunaan konten Twitter.

"Terlepas dari keterbatasan ini, Microsoft Apps mengakses API Twitter lebih dari 780 juta kali dan mengambil lebih dari 26 miliar tweet pada tahun 2022 saja", kata Twitter pada surat tersebut surat itu.

Perlu diketahui, mengacu ada kebijakan Twitter sebelumnya, perusahaan media sosial memberlakukan batas tarif penggunaan antarmuka pemrograman aplikasi (API) untuk semua pengembang.

Menanggapi tudingan dari Twitter, juru bicara Microsoft mengatakan bahwa pihaknya telah mendengar tudingan yang dilayangkan oleh Twitter dengan beberapa pertanyaan tentang penggunaan API Twitter gratis sebelumnya.

"Kami akan meninjau pertanyaan-pertanyaan ini dan menanggapinya dengan tepat. Kami berharap dapat melanjutkan kemitraan jangka panjang kami dengan perusahaan," kata juru bicara Microsoft.

Perselisihan Kecerdasan Buatan

Tudingan Twitter mengenai pemanfaatan data perusahaan media sosial dilayangkan saat Elon Musk berselisih dengan Microsoft terkait platform kecerdasan buatannya.

Pada APril lalu, Musk mengatakan bahwa Ia akan meluncurkan platform AI "TruthGPT" untuk menantang penawaran dari Microsoft dan Google.

Musk juga diketahui telah mengkritik OpenAI yang didukung Microsoft, perusahaan di balik  Chatbot ChatGPT. Ia mengatakan bahwa Open AI melatih kecerdasan buatan untuk berbohong.

Ia juga mengatakan  OpenAI sekarang telah menjadi sumber tertutup sekaligus organisasi untuk mencari keuntungan karena telah bersekutu erat dengan Microsoft.