Typhoon Tercantik Jerman Tercecer Saat Misi Istimewa ke Indo Pasifik
- Sebanyak lima jet tempur Eurofighter Fighter Angkatan Udara Jerman tiba di Singapura pada Selasa 16 Agustus 2022
Dunia
SINGAPURA-Sebanyak lima jet tempur Eurofighter Fighter Angkatan Udara Jerman tiba di Singapura pada Selasa 16 Agustus 2022. Mereka melakukan perjalanan hampir 12.800 kilometer dari Neuberg di Bavaria dalam waktu kurang dari 21 jam.
Sebenarnya ada enam Typhoon yang dikirimkan dalam misi tersebut. Namun salah satu pesawat mengalami masalah teknis di perjalanan hingga harus ditinggal di Abu Dhabi Uni Emirat Arab.
Pengerahan ini menunjukkan kemampuan militer Jerman untuk mengerahkan militer ke kawasan Indo Pasifik kurang dari 24 jam.
- KPK Sita 4 Aset Milik BUMN Nindya Karya dan Tuah Sejati Terkait Kasus Korupsi Proyek Dermaga Sabang
- Digugat Rp11 Triliun, Ini Tanggapan Blue Bird
- Tiga Faktor Ini Harus Jadi Pertimbangan Kenaikan Tarif Baru Ojol
Selama perjalanan enam Eurofighter yang diberangkatkan didampingi oleh empat pesawat angkut dan tiga tanker. Mereka melakukan beberapa kali pengisian bahan bakar di udara dan juga berhenti di beberapa tempat untuk pengisian bahan bakar, inspeksi dan rotasi pilot.
Selama pemberhentian di pangkalan dekat Abu Dhabi, Uni Emirat Arab dua dari Eurofighter ditemukan memiliki masalah teknis. Satu diperbaiki di lokasi tetapi yang lain memiliki cacat pada sistem hidroliknya sehingga ditahan. Luftwaffe mengatakan personel harus dikirim dari Jerman untuk memperbaikinya sebelum melanjutkan perjalanan.
Sayangnya pesawat yang ditinggal ini adalah yang paling istimewa karena dihias dengan livery khusus untuk menandai misi ke Indo Pasific tersebut.
Kunjungan ini merupakan pengerahan masa damai paling signifikan oleh Angkatann Udara Jermran dalam sejarah modern. Misi juga dilakukan setelah pelayaran tujuh bulan kapal angkatan laut Jerman Bayern di kawasan Indo-Pasifik antara tahun 2021 hingga 2022. Bayern mengunjungi Singapura pada Desember 2021 .
Kunjungan juga dilakukan pada saat ketegangan yang sangat tinggi antara China dan Barat, khususnya Amerika Serikat.
Negara-negara G7, di mana Jerman menjadi anggotanya telah merilis penilaian terpadunya tentang latihan militer yang diadakan China di perairan sekitar Taiwan beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah pernyataan, G7 mengatakan latihan itu adalah eskalasi yang tidak perlu. Hubungan dengan China mungkin semakin memburuk ketika legislator Jerman melakukan perjalanan terjadwal ke pulau itu pada Oktober 2022 mendatang.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht kepada wartawan mengatakan meskipun perang di Ukraina menjadi prioritas saat ini, misi Eurofighter Jerman menggarisbawahi bahwa Asia tidak dilupakan.
“Fokus Jerman saat ini secara alamiah adalah di sisi timur negara tersebut di mana perang Ukraina terus berlangsung. Tetapi Jerman juga harus mengawasi wilayah lain,” katanya dikutip Al Jazeera.
Alasan utama pengerahan itu sendiri adalah serangkaian latihan militer. Yang paling menonjol adalah Pitch Black, yang diadakan di Australia. Latihan akan digelar selama tiga minggu dari 19 Agustus hingga 8 September 2022.
Latihan ini melibatkan 17 negara dengan dari 100 pesawat dan 2.500 personel dikerahkan. Negara-negara yang berpartisipasi termasuk Australia, Amerika, Jepang, dan India. Latihan juga melibatkan lima negara Asean, termasuk Indonesia. Sednagkan tiga negara dari Uni Eropa yang bergabung adalah Jerman, Prancis, dan Belanda.
Militer Jerman juga akan berpartisipasi dalam Latihan SEACAT mulai 16 Agustus. Menurut Angkatan Laut Amerika latihan bertujuan untuk menstandarisasi taktik, teknik, dan prosedur negara-negara peserta, dalam mengatasi krisis, kontinjensi, dan kegiatan ilegal di domain maritim.