<p>Warga menunjukkan uang kertas rupiah baru tahun emisi 2016 usai melakukan penukaran di pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (19/12). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Uang Beredar di RI Melonjak Jadi Rp6.440 Triliun

  • Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar di masyarakat pada periode Maret 2020 melonjak 12,1% menjadi Rp6.440,5 triliun.

Industri
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar di masyarakat pada periode Maret 2020 melonjak 12,1% menjadi Rp6.440,5 triliun.

Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) tercatat Rp6.440,5 triliun atau tumbuh sebesar 12,1% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan pada bulan sebelumnya, yakni sebesar 7,9% yoy.

“Akselerasi pertumbauhan M2 disebabkan oleh peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham,” tulis BI dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 30 April 2020.

Sementara pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) meningkat, dari 8,6% yoy pada Februari menjadi 15,4% yoy pada Maret. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kenaikan giro rupiah.

Selain itu, pertumbuhan uang kuasi pada Maret meningkat dari 7,5% yoy menjadi 10,8% yoy. Peningkatan juga terjadi pada pertumbuhan surat berharga selain saham dari 34,7% yoy pada bulan sebelumnya menjadi 44,6% yoy pada Maret 2020.

“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Maret 2020 disebabkan oleh peningkatan aktiva luar negeri bersih, ekspansi operasi keuangan pemerintah, dan realisasi kredit,” lanjut BI.

Disebutkan, pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada Maret 2020 sebesar 13,9% yoy, yakni lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 9,9% yoy.

Pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat meningkat, dari 11,9% yoy pada Februari 2020 menjadi 14,5% yoy pada Maret 2020. Selain itu, penyaluran kredit pada Maret 2020 meningkat sebesar 7,2% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,5% yoy.

Sebagai informasi, M1 merupakan uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral atau uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surat-surat berharga.

Sementara itu, M2 meliputi M1, uang kuasi yang mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun. (SKO)