puing drone.jpg
Dunia

Ubah Taktik, Rusia Gempur Kyiv di Siang Bolong

  • Selama dua hari Ibukota Ukraina Kyiv hujan rudal dan drone. Dalam serangan terakhir yang Rusia seperti melakukan taktik berbeda.

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV- Selama dua hari Ibukota Ukraina Kyiv hujan rudal dan drone. Dalam serangan terakhir yang Rusia seperti melakukan taktik berbeda.

Sistem pertahanan udara Ukraina bekerja keras. Mereka mengklaim bisa menembak jatuh seluruh rudal dan drone Rusia. Puing-puing yang menyala dari rudal yang dicegat mendarat di daerah pemukiman di pusat Kyiv.

Rusia telah meluncurkan 16 serangan udara di ibu kota Ukraina bulan ini. Namun, yang terbaru yang dilakukan Senin 29 Mei 2023 tidak biasa karena terjadi pada siang hari, dan tampaknya ditargetkan di pusat kota.

Semua serangan udara lainnya di ibukota sejauh ini di bulan Mei terjadi pada malam hari dan tampaknya diarahkan ke infrastruktur nasional yang penting dan pertahanan udara di pinggiran.

Juru bicara Angkatan Udara Yuri Ihnat mengatakan bahwa rudal balistik Iskander digunakan dalam serangan terakhir dan kemungkinan rudal S-300 dan S-400 juga telah ditembakkan. Sirene serangan udara dilaporkan juga terdengar di beberapa wilayah Ukraina lainnya.

Administrasi militer Ukraina mengatakan  pasukan pertahanannya menembak jatuh lebih dari 40 sasaran dalam serangan udara ke-15 Rusia di kota itu pada bulan Mei. Rusia menggunakan kombinasi drone Shahed buatan Iran dan rudal jelajah.

"Dengan serangan terus-menerus ini, musuh berupaya membuat penduduk sipil berada dalam ketegangan psikologis yang dalam,” kata    kepala administrasi militer kota Kyiv Serhiy Popko.

Serangan itu mengikuti rentetan drone terbesar yang diluncurkan di Kyiv pada malam sebelumnya, yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya. Dalam serangan hari Minggu, 36 drone jatuh di atas Kyiv.

Komandan militer lokal di Kyiv menuduh Rusia mengubah taktiknya dan dengan sengaja menargetkan penduduk sipil. Tampaknya Moskow ingin meningkatkan tekanannya terhadap Ukraina lebih jauh sebelum serangan balasan apa pun.

Oleksandr Scherba, duta besar di kementerian luar negeri Ukraina kepada BBC mengatakn  beberapa hari terakhir sangat sulit bagi warga Kyiv.

“Hampir setiap malam, langit terlihat dan terdengar seperti episode Star Wars, tetapi kami tidak merasa banyak roket Rusia yang mengenai target mereka di sini di dalam wilayah kota. Dan ini semua berkat negara yang baik, orang-orang yang baik di dunia. yang memberi kami pertahanan udara ini," katanya.

Scherba menambahkan tinggal di ibukota saat ini sama sekali tidak normal. Serangan drone dan malam tanpa tidur telah menjadi bagian dari rutinitas warga.

Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji pasukan pertahanan udara negaranya setelah Kyiv mengalami serangan drone terbesar sejak perang dimulai. "Kalian adalah pahlawan," kata Zelensky, setelah komandan militer mengatakan sebagian besar drone yang diluncurkan oleh Rusia telah dijatuhkan.

Dalam serangannya baru-baru ini, Rusia  telah menggunakan drone kamikaze serta berbagai rudal jelajah dan balistik. Analis mengatakan Moskow berusaha untuk menguras dan merusak pertahanan udara Ukraina menjelang serangan balasan yang telah lama diharapkan. 

Ukraina telah merencanakan serangan balasan selama berbulan-bulan. Tetapi mereka menginginkan waktu sebanyak mungkin untuk melatih pasukan dan menerima peralatan militer dari sekutu Barat.

Sementara itu di wilayah Belgorod Rusia, gubernur setempat mengatakan Senin 29 Mei 2023 bahwa beberapa pemukiman perbatasan dibombardir secara bersamaan oleh pasukan Ukraina.

Sementara itu pasukan Rusia telah mempersiapkan pertahanan mereka di wilayah yang direbut di tenggara Ukraina.