<p>Ilustrasi mal Lippo Cikarang / Dok. Perseroan</p>
Industri

Ubah Target Pasar, Lippo Cikarang Raup Marketing Sales Rp1 Triliun

  • JAKARTA – Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraup pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1 triliun hingga November 2020. Direktur Lippo Cikarang Rudy Halim mengatakan pada Oktober marketing sales LPCK mencapai Rp928 miliar atau naik 46% dari periode yang sama tahun lalu. Menurut Rudy, pendapatan prapenjualan ini mayoritas atau 70% diperoleh dari lini bisnis […]

Industri
Laila Ramdhini

Laila Ramdhini

Author

JAKARTA – Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraup pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1 triliun hingga November 2020.

Direktur Lippo Cikarang Rudy Halim mengatakan pada Oktober marketing sales LPCK mencapai Rp928 miliar atau naik 46% dari periode yang sama tahun lalu.

Menurut Rudy, pendapatan prapenjualan ini mayoritas atau 70% diperoleh dari lini bisnis residensial khususnya rumah tapak.

“Penjualan kami naik dari kontribusi perumahan Waterfront Estates di Lippo Cikarang,” kata Rudy saat paparan publik, Senin, 14 Desember 2020.

Rudy mengaku penjualan properti tahun ini mengalami tantangan yang berat di tengah pandemi. Menurut dia, pandemi COVID-19 menyebabkan pasar sekunder properti mengalami diskon besar-besaran.

Permintaan di pasar primer pun mengalami anjlok diikuti dengan harga yang terus turun. Walhasil, penjualan pasar primer menjadi negatif. Untuk itu, kata Rudy, perseroan harus mengambil keputusan baru di tengah pandemi.

“Penjualan kami mengalami kenaikan dari tahun lalu, karena kami mengambil repositioning strategy. Caranya yaitu dengan menjual properti dengan harga ke bawah (pasar menengah bawah),” kata Rudy.

Tekanan pasar non-residensial

Lebih lanjut, Rudy memaparkan penjualan residensial berkontribusi besar pada kinerja keuangan perusahaan. Rudy menyatakan sepanjang 2020 penjualan Waterfront mencapai Rp649 miliar. LPCK telah memasarkan tiga dari enam klaster yang ada di perumahan tersebut.

“Penjualan Waterfront berhasil karena produk seperti ini belum ada sebelumnya. Kami membuat design stylish home yang menjawab kebutuhan pasar saat ini,” kata Rudy.

Sebaliknya, kata Rudy, penjualan di lini bisnis komersial dan industri mengalami penurunan signifikan.

Hingga September 2020, LPCK mengantongi marketing sales untuk lahan industri sebesar Rp268 miliar. Angka ini turun dari periode yang sama tahun lalu Rp402 miliar.

Penjualan ruang komersial juga mengalami penurunan dari 2019 sebesar Rp210 miliar, menjadi Rp54 miliar pada 2020.

“Penurunan produk komersial terjadi karena pasar masih wait and see,” kata dia. (SKO)