1c90b2dc-5b01-43b8-a974-5fc038018237.jpg
Dunia

Ubur-Ubur Raksasa Menakutkan Ditemukan di Perairan California

  • Ilmuwan yang sedang mengemudikan kapal selam jarak jauh tak sengaja merekam cuplikan sosok raksasa berwarna hitam yang bersembunyi di perairan dalam Teluk Monterey, California.

Dunia

Fadel Surur

CALIFORNIA - Ilmuwan yang sedang mengemudikan kapal selam jarak jauh tak sengaja merekam cuplikan sosok ubur-ubur raksasa berwarna hitam yang bersembunyi di perairan dalam Teluk Monterey, California. 

Ubur-ubur raksasa menakutkan (Stygiomedusa gigantea) itu terekam saat sedang mengambang tenang dengan lengan yang juga menjadi mulutnya yang panjang di sekelilingnya. 

Hewan itu ditemukan pada kedalaman 975 meter oleh ahli biologi kelautan dari Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI). Ini adalah penemuan makhluk langka ke-sembilan oleh MBARI dari ribuan penyelaman lainnya. 

“Ubur-ubur raksasa itu kali pertama ditemukan pada 1899. Sejak itu, ilmuwan hanya menjumpainya sekitar 100 kali,” tulis MBARI dalam sebuah pernyataan yang dikutip TrenAsia.com dari Live Science pada 9 Desember 2021.

Menurut ilmuwan, ubur-ubur “hantu” itu menggunakan lengan yang juga berfungsi sebagai mulutnya untuk menjerat mangsa dan menariknya ke mulut. Hewan dengan lengan yang berkibar seperti syal di belakangnya bergerak dalam gelapnya kedalaman laut dengan denyut periodik yang bercahaya redup dari kepalanya. 

Kepala penjelajah lautan dalam yang menyerupai topi pantai itu memiliki lebar lebih dari 1 meter, dan panjang lengannya yang menyerupai karet mampu tumbuh lebih dari 10 meter, menurut MBARI.

Menurut MBARI, menemukan hewan ini sangat sulit karena tempat tinggalnya yang berada terlalu dalam dari jangkauan manusia atau kapal selam jarak jauh. 

Meski ubur-ubur raksasa yang termasuk jenis terbesar di planet ini selalu ditemukan di perairan dalam, sebuah penemuan pernah terjadi di Samudera Arktik yang merupakan perairan terkecil dan terdangkal di antara samudera lainnya.

Sebelum peluncuran kapal selam jarak jauh seperti yang digunakan dalam ekspedisi ini, ilmuwan sering menggunakan jaring pukat untuk menangkap makhluk-makhluk laut dalam seperti ikan, krustasea, dan cumi-cumi.

Penggunaan jaring jenis itu dinilai tidak cocok untuk ubur-ubur karena mereka akan hancur menjadi cairan menyerupai agar-agar, menurut MBARI.

Ubur-ubur adalah jenis hewan yang paling sering ditemukan di laut dalam. Tubuh mereka yang padat dan licin memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam tekanan yang sangat tinggi. Namun, masih banyak informasi mengenai makhluk tanpa otak itu yang belum ditemukan. 

Ada asumsi bahwa keberadaan ubur-ubur tidak penting bagi ekologi laut dalam, tetapi sebuah studi tahun 2007 oleh ilmuwan MBARI menemukan bahwa cniadria ini termasuk salah satu predator terpenting di kedalaman yang gelap. Posisinya setara dengan cumi-cumi serta ikan, bahkan paus biru untuk makanan.