UEA Suntik Indonesian Investment Authority Rp144 Triliun
JAKARTA – Indonesia Investment Authority (INA) mendapat suntikan dana US$10 miliar atau Rp144 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS) dari otoritas Uni Emirat Arab (UEA). Pangeran Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed bin Suktan Al Nahyan menjadi sosok yang mengarahkan dana investasi tersebut masuk ke Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia ini. Melansir Emirate News Agency, […]
Dunia
JAKARTA – Indonesia Investment Authority (INA) mendapat suntikan dana US$10 miliar atau Rp144 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS) dari otoritas Uni Emirat Arab (UEA). Pangeran Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed bin Suktan Al Nahyan menjadi sosok yang mengarahkan dana investasi tersebut masuk ke Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia ini.
Melansir Emirate News Agency, dana investasi dari UEA bakal difokuskan pada proyek pembangunan strategis Indonesia. Proyek tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, jalan tol, pelabuhan, pariwisata, dan pertanian.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Pembentukan dewan tersebut (INA) dianggap sebagai titik balik dalam tata kelola dan pengembangan sistem investasi di Indonesia. Dana investasi ini bertujuan untuk melaksanakan proyek-proyek strategis yang mendukung pembangunan nasional Indonesia,” kata otoritas UEA seperti dikutip Emirate News Agency, Selasa 23 Maret 2021.
INA sebelumnya telah mendapatkan modal dari pemerintah Indonesia sebesar Rp75 triliun. Dengan tambahan dana investasi dari UEA, maka INA sudah mengantongi dana Rp219 triliun.
Ketua Dewan Pengawas INA Sri Mulyani menargetkan dana investasi yang mesti diperoleh INA mencapai Rp300 triliun. Dengan demikian, INA masih kekurangan dana sebesar Rp81 triliun untuk memenuhi target tersebut.
INA bakal mulai merealisasikan dana investasi yang telah didapatnya pada kuartal pertama 2021 ini. adapun sektor yang bakal digenjot pendanaan dari INA ialah pembangunan infrastruktur berupa jalan tol.
“Saya harapkan di kuartal pertama 2021 ini INA sudah mulai bisa merealisasikan dana tersebut,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato dalam Indonesia Data and Economy Conference 2021, Senin 22 Maret 2021.
Jalinan kerja sama antara UEA dan Indonesia memang sangat erat. Bahkan, ide awal pembentukan INA diperoleh Presiden Joko Widodo usai kunjungan kerja ke UEA pada awal tahun 2020 silam.
Jokowi melihat suksesnya SWF UEA bernama Abu Dhabi Invesment Authority yang mengelola dana investasi hingga US$696,66 miliar per akhir 2019. Nilai tersebut menjadikan SWF bentukan UEA menempati peringkat ke tiga SWF dengan pengelolaan dana terbesar di dunia.
Adapun SWF terbesar di dunia dipegang oleh Norway Government Pension Fund Global dengan dana kelola sebesar US$1.098 miliar. SWF terbesar kedua selanjutnya diisi oleh China Investment Corporataion yang berhasil mengelola dana sebesar US$940,6 miliar.