UGM Ajak Mahasiswa Asing Coba Budaya Indonesia
- Sinergi antara berbagai pihak bertujuan untuk mengemas program ini dan juga untuk mendukung inisiatif pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Pentingsari.
Nasional
YOGYAKARTA- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing melalui program International Student Excursion (ISE) yang diadakan di Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Sleman. Kolaborasi ini merupakan inisiasi Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Buddy Club UGM, dan Desa Wisata Pentingsari.
Dilansir ugm.ac.id, Selasa, 21 Agustus 2023, Kasubdit Kerja Sama Internasional UGM, Alfatika Aunuriella Dini, menjelaskan bahwa program ISE diselenggarakan sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing. Sinergi antara berbagai pihak bertujuan untuk mengemas program ini dan juga untuk mendukung inisiatif pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Pentingsari.
Sebanyak 102 mahasiswa asing dari 18 negara, yang sedang belajar di UGM, mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung tentang musik tradisional gamelan, membuat batik, dan menanam padi melalui program ini. Mahasiswa yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Belanda, Korea Selatan, Inggris, Jepang, Jerman, Norwegia, Austria, Spanyol, Italia, Peru, Malaysia, Filipina, Pakistan, Kenya, dan Uganda.
- Apa Yang Terjadi Jika Seseorang Meninggal di Luar Angkasa?
- Tren Istilah Investasi: Apa Itu Saham Blue Chip
- Zulhas Proyeksi Perdagangan Indonesia-Selandia Baru Capai Rp36,36 Triliun
Antusiasme para mahasiswa asing terlihat saat mereka dengan mencoba memainkan gamelan, membuat pola batik, dan menanam padi di sawah tradisional. Selain kegiatan budaya tersebut, para mahasiswa juga diajak menjelajahi lereng Gunung Merapi menggunakan kendaraan terbuka jeep. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Gunung Merapi dan aspek-aspek pendukungnya.
“Seru dan menyenangkan dengan kegiatan ini bisa menjalin ikatan dengan siswa internasional lainnya. Lebih dari itu saya juga mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengenal budaya Indonesia,” ungkap Elsa Maria Schroeder, mahasiswa internasional asal Amerika Serikat yang belajar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM.
Program ISE tidak hanya berkontribusi dalam memperkaya pengalaman mahasiswa asing di UGM, tetapi juga sebagai jembatan pertukaran budaya antara Indonesia dan berbagai negara di seluruh dunia. Inisiatif ini memamerkan warisan budaya Indonesia yang kaya dan memungkinkan peserta untuk merasakan praktik-praktik tradisional sambil membina persahabatan lintas negara.