Uji Coba Mobil Listrik di Bali, Erick Thohir: RI Siap Jadi Pemain Utama
DENPASAR – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, Indonesia siap menjadi salah satu pemain utama industri mobil listrik. Hal ini ia sampaikan saat melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Bali. “Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik di Bali,” kata […]
Industri
DENPASAR – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, Indonesia siap menjadi salah satu pemain utama industri mobil listrik.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Bali.
“Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik di Bali,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu, 2 Januari 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sebelumnya, mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN dari Jakarta ke Bali. Menurut estimasi, ongkos bahan bakar minyak (BBM) rute Jakarta-Bali biasanya berkisar Rp1,1 juta.
Akan tetapi, mobil listrik ternyata hanya menghabiskan uang sebesar Rp200.000. “Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” jelas Erick.
Erick juga menyampaikan, upaya ini juga demi menjaga ketahanan energi nasional. Saat ini, Indonesia masih impor 1,5 juta barrel per hari untuk BBM atau setara Rp200 triliun per tahun.
“Mobil listrik adalah solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri,” tambahnya.
Era Mobil Listrik Tiba
Erick menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan.
Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sebab, mobil listrik lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak.
Sehingga, akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Untuk menstimulus penggunaan mobil listrik, PLN memberikan diskon 30% untuk pengisian daya pada malam hari.
Baru-baru ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan.
Investasi raksasa LG Consortium ini menjadikan Indonesia negara pertama di dunia yang mengintegrasikan industri baterai listrik dari pertambangan hingga baterai lithium mobil listrik.
Memang, saat ini negara-negara di dunia telah mencanangkan pengurangan konsumsi bahan bakar dan pengurangan emisi karbondioksida (CO2). Ini didukung dengan pencanangan penerapan kendaraan listrik sebanyak 15-100% dari total kendaraan yang beredar.
Diperkirakan, pada 2040 terdapat 49 juta unit kendaraan listrik (electric vehicle) atau sekitar 50% dari total permintaan otomotif dunia. Selain itu, beberapa pabrikan mulai mengalihkan lini produksinya menjadi kendaraan listrik antara 20-50% dari total produksi.
Adapun target penerapan kendaraan listrik di dunia akan terus meningkat secara bertahap. Dalam rentang 2020-2030, negara-negara Asia akan mulai menerapkannya.
Seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) (8,75 juta unit kendaraan), Thailand (250 ribu unit kendaraan). Lalu, Vietnam (100 ribu unit kendaraan), Malaysia (100 ribu unit kendaraan), serta India (55 ribu unit mobil listrik dan 1 juta unit motor listrik).
Sementara itu, target penerapan kendaraan listrik Indonesia pada 2035 adalah 4 juta unit mobil listrik dan 10 juta unit motor listrik.