Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Uji Resistensi di Level 6.800, IHSG Berpotensi Menguat

  • Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,21% di level 6.731,08 setelah ditutup melemah 0,6% di posisi 6.716,46 pada perdagangan Jumat, 7 Juli 2023.
Bursa Saham
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Menguji resistance psikologis di level 6.800, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Senin, 10 Juli 2023.

Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,21% di level 6.731,08 setelah  ditutup melemah 0,6% di posisi 6.716,46 pada perdagangan Jumat, 7 Juli 2023.

Pada perdagangan akhir pekan lalu tersebut, sebanyak 245 saham menguat, 298 saham melemah, dan 195 saham bergerak stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp9,36 triliun.

Pada hari perdagangan sebelumnya, Jumat, 7 Juli 2023, indeks-indeks bursa di Asia mengalami koreksi. Indeks yang mengalami penurunan signifikan yaitu Nikkei dan S&P/ASX 200 yang masing-masing menyusut 1,17% dan 1,69%.

di Amerika Serikat (AS), pada perdagangan pekan lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,55%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 0,29%, sedangkan Nasdaq terkoreksi 0,13%.

Founder WH Project William Hartono mengatakan, IHSG mengalami koreksi yang sehat pada perdagangan akhir pekan lalu. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh posisi IHSG yang menyentuh supply zone sehingga terjadi aksi profit taking.

"Ada banyak saham yang bisa dibeli dalam kondisi pelemahan terbatas seperti ini, khususnya yang dalam kondisi pelemahan terbatas masih terukur pada indikator pergerakan harga rata-rata 5 hari dan 20 hari ke belakang (MA5 dan MA20) untuk trend following," kata William dikutip dari riset harian, Senin, 10 Juli 2023.

William pun mengatakan, jika investor menemukan saham-saham berkapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun alias big caps dengan net buy investor asing sejak awal Juli 2023, maka saham-saham tersebut pun bisa jadi pilihan.

Menurutnya, nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah lebih baik dengan kondisi stabil di kisaran Rp9 triliun.

Setelah konfirmasi pola bullish flag pada pekan lalu, IHSG dinilai William tengah mencoba menguat dengan menguji level 6.800 sebagai resistance psikologis.

"Mendekati pengujian resistance, biasanya memang ada aksi profit taking dari pelaku pasar yang berjaga mengamankan profit supaya tidak terjadi pelemahan harga. Untuk area pergerakan IHSG, demand/supply zone berada pada 6.650-6.763," tutur William.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, IHSG diproyeksikan William bergerak mixed dengan kecenderungan menguat di rentang 6.711-6.800.

Sementara itu, Retail Research Analyst PT BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan bahwa bursa di kawasan Asia kini tengah berpotensi untuk dipengaruhi data ketenagakerjaan AS yang mengindikasikan perkembangan di atas ekspektasi, yang mana ADP employment change mencapai 497.000 pada Juni 2023, lebih tinggi dibandingkan perkiraan.

ADP employment change sendiri adalah perkiraan perubahan tenaga kerja di luar bidang pertanian dan pemerintahan. Data ini dirilis satu atau dua hari sebelum data non-farm employment change. 

“Investor juga berjuang untuk mengatasi kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin akan mulai menaikkan suku bunga lagi pada akhir bulan ini. Non-farm payrolls naik 209.000 pada Juni 2023, di bawah perkiraan. Pada bulan yang sama, tingkat pengangguran sebesar 3,6%, sesuai ekspektasi, turun dibandingkan Mei 2023,” kata Maxi dikutip dari riset harian, Senin, 10 Juli 2023.