<p>Sejumlah calon jamaah umrah sebelum bertolak ke Arab Saudi dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 1 November 2020. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Industri

UKM Kini Bisa Pasok Kebutuhan Jemaah Haji

  • JAKARTA – Besarnya kapasitas jemaah haji dan umrah asal Indonesia praktis membuka lebar peluang ekspor produk dalam negeri di Arab Saudi. Peluang itulah yang kemudian membuat Kementerian Perdagangan, Kementerian Agama, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersinergi meningkatkan peran usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memenuhi kebutuhan […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Besarnya kapasitas jemaah haji dan umrah asal Indonesia praktis membuka lebar peluang ekspor produk dalam negeri di Arab Saudi.

Peluang itulah yang kemudian membuat Kementerian Perdagangan, Kementerian Agama, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersinergi meningkatkan peran usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah asal Indonesia.

“Penandatanganan ini membuka peluang untuk mendorong ekspor produk-produk UKM ke Arab Saudi dalam upaya memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia,” kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dalam penandatanganan Nota Kesepahaman secara virtual, Rabu, 13 Januari 2021.

Sebetulnya, sejak 2019, Kementerian Agama telah mewajibkan penggunaan produk Indonesia kepada penyedia jasa layanan haji di Arab Saudi. Pasalnya, para jemaah lebih memilih produk makanan dan minuman dari dari Indonesia saat berada di Tanah Suci.

Permintaan yang tinggi ini juga didukung oleh data jemaah Kementerian Agama. Faktanya, jumlah jemaah haji Indonesia pada 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 204.000 dan 221.000 orang.

Sementara itu, jemaah umrah Indonesia tahun 2018 dan 2019 rata-rata mencapai 1 juta orang.

Sokong Kinerja Ekspor

Dengan demikian, kerja sama ini berpotensi menggenjot ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi. Caranya melalui pengadaan produk-produk UKM untuk kebutuhan haji dan umrah seperti makanan dan minuman dalam bentuk kecap, saus sambal, kopi, hingga teh.

Beberapa produk lainnya yang juga dapat digenjot ekspornya adalah toiletries seperti handuk, sabun, sampo, dan pasta gigi. Serta kebutuhan transportasi darat selama berada di Arab Saudi.

Kementerian Perdagangan mencatat pada periode Januari–Oktober 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar US$1,08 miliar. Di sisi lain, impor nonmigas Indonesia dari Arab Saudi tercatat hanya US$395 juta.

Capaian ini menjadikan neraca perdagangan nonmigas Indonesia surplus hingga US$687 juta, atau naik 12,17% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$613 juta.

Produk-produk ekspor Indonesia ke Arab Saudi dengan nilai tertinggi antara lain kendaraan, minyak sayur, ikan olahan, bumbu, dan kertas.