paveway.jpg
Tekno

Ukraina akan Terima 2 Senjata Berbahaya dari Inggris dan AS

  • Senjata ini telah terbukti dalam pertempuran di Afghanistan, Libya, Irak dan Suriah. Baru-baru ini juga digunakan terhadap sasaran milisi Houthi di Yaman.

Tekno

Amirudin Zuhri

KYIV-Ukraina dalam waktu dekat akan menerima dua senjata berbahaya. Mereka adalah Paveway IV dari Inggis dan Army Tactical Missile System (ATACMS) versi jarak jauh dari Amerika Serikat (AS).

Ukraina akan menerima bom presisi dipandu Paveway IV sebagai bagian dari paket senjata terbaru yang dipasok oleh Inggris untuk. Pada tahap ini, masih belum jelas pesawat mana yang akan dipersenjatai dengan bom Paveway mode ganda. Namun  langkah ini memastikan Inggris tetap berada di garis depan dalam mengirimkan peralatan militer canggih dan baru ke Ukraina.

Sejumlah laporan termasuk dari BBC Kamis 25 April 2025 menyebutkan Paveway IV termasuk dalam paket 1.600 amunisi yang diumumkan oleh Perdana Menteri Ukraina minggu ini.  Jumlah ini juga akan mencakup tambahan rudal jelajah Storm Shadow. Namun rincian pastinya masih belum jelas. 

The Telegraph menyebut bom tersebut bisa dipasang pada jet tempur F-16  yang akan tiba dalam beberapa bulan ke depan.” Atau pada pesawat era Soviet yang lebih tua,” tulis Telegraph mengutip sumbernya.  Belum ada indikasi berapa banyak bom yang akan dipasok. Atau kapan bom tersebut akan mulai berdatangan. 

Diproduksi oleh Raytheon UK, Paveway IV dikembangkan untuk memenuhi persyaratan Inggris. Senjata  didasarkan terutama pada badan bom dengan daya ledak tinggi seberat 260 kg.

Fitur yang paling menonjol dari senjata ini adalah paket panduan mode ganda. Di mana  pencari laser standar yang biasanya ditemukan pada seri Paveway sebelumnya kini dilengkapi dengan sistem navigasi inersia berbantuan GPS.

Hal ini memberikan tingkat fleksibilitas yang signifikan. Versi sebelumnya dari keluarga bom Paveway memerlukan sasaran untuk ditembakkan. Baik  melalui penanda pada pesawat peluncur atau platform terpisah atau oleh pasukan di darat. Pencari laser juga memungkinkan amunisi mengenai sasaran bergerak, bukan hanya sasaran statis.

Kelemahan lain dari senjata berpemandu laser semacam ini adalah kenyataan bahwa penggunaannya dapat terhambat atau dicegah sama sekali oleh cuaca buruk. Atau penggunaan alat penghalang di medan perang .

Menambahkan fungsi GPS/INS berarti Paveway IV juga dapat digunakan untuk menargetkan target statis dalam cuaca apa pun dan dengan akurasi sangat tinggi. Selain itu juga menggunakan mode panduan laser asli bila memungkinkan.

Selain itu, jika panduan laser tidak tersedia pada fase terminal, atau titik laser terhalang oleh awan, misalnya, senjata akan secara otomatis beralih ke panduan GPS/INS.

Sesuai dengan persyaratan asli Inggris , senjata tersebut mampu mencapai Circular Error Probable (CEP) 15 meter dalam segala cuaca, siang dan malam. Senjata tersebut juga dapat diprogram dengan koordinat target di udara sebelum dilepaskan. 

Paveway IV memasuki layanan Royal Air Force pada tahun 2008 dan telah diintegrasikan pada Harrier GR9 dan Tornado GR4. Keduanya sekarang sudah pensiun. Typhoon  dan F-35B  juga akan membawa rudal ini. Demikian juga drone Protector RG1 yang akan datang. Ini adalah versi dari MQ- 9B . 

Senjata ini telah terbukti dalam pertempuran di Afghanistan, Libya, Irak dan Suriah. Baru-baru ini juga digunakan terhadap sasaran milisi Houthi di Yaman. Sejauh yang diketahui hanya ada dua negara di luar Inggris yang jadi pelanggan Paveway IV. Keduanya adalah Arab Saudi dan Qatar. Rudal ini digunakan untuk mempersenjatai pesawat tempur Typhoon mereka.

Paveway IV ketika dijatuhkan dari ketinggian, dapat mencapai target pada jarak maksimum sekitar 18 mil. Di masa lalu, Inggris memang mempertimbangkan untuk menyediakan kit sayap untuk Paveway IV. Bisa jadi Paveway IV untuk Ukraina juga dilengkapi dengan perangkat sayap. Ini  memungkinkannya mencapai target yang lebih luas. Sekaligus memberikan tingkat kemampuan bertahan tambahan pada pesawat peluncur.

Apa pun yang penting dari Paveway IV adalah prospek Ukraina untuk pertama kalinya memiliki amunisi berpemandu presisi dan berpemandu laser modern yang dipasok oleh Barat. Senjata yang menjanjikan kemampuan untuk menyerang target bergerak serta memberikan peningkatan akurasi. Terutama dalam kondisi lingkungan tanpa GPS. 

ATACMS/US Army

ATACMS

Di bagian lain Pentagon pada  Rabu 24 April 2025 mengumumkan paket senjata baru senilai US$1 miliar untuk Ukraina atau sekitar Rp16 triliun (kurs Rp16.200). Paket bantuan  mencakup peluru artileri, amunisi untuk untuk HIMARS M142, dan sistem pertahanan udara yang disumbangkan Amerika.  Juga terungkap Amerika telah memasok rudal balistik ATACMS varian jarak jauh ke Ukraina.  

Pengumuman tersebut muncul beberapa saat setelah Presiden Joe Biden telah menandatangani paket bantuan tambahan keamanan nasional senilai US$95 miliar . Dari jumlah itu  sekitar US$61 miliar untuk Ukraina. 

Meskipun Pentagon tidak merinci jenis amunisi HIMARS apa yang akan diberikan kepada Ukraina, undang-undang yang ditandatangani Biden mewajibkan pengalihan varian ATACMS jarak jauh yang ditembakkan oleh sistem HIMARS segera setelah bisa dipraktikkan. Rudal tersebut mampu mencapai target hingga jarak  300 kilometer. 

Versi sebelumnya dari senjata yang dikirim ke Ukraina adalah varian lama yang memiliki jangkauan sekitar 160 km. Namun laporan dari sejumlah media menyatakan bahwa amunisi tersebut sebenarnya telah dikirim secara diam-diam ke Ukraina.

Tahap pertama dari sekitar 20 varian ATACMS jarak pendek tiba di Ukraina pada bulan Oktober. Dan  tampaknya sebagian besar digunakan selama serangan terhadap  lapangan udara yang dikuasai Rusia  pada bulan yang sama.  Sejak itu, belum ada banyak bukti bahwa ATACMS tambahan telah tersedia. 

Masih harus dilihat apakah Amerika akan menerapkan pembatasan target pada penggunaan ATACMS jarak jauh jika dikirimkan. Senjata-senjata itu dapat mengenai sasaran-sasaran di wilayah Rusia serta seluruh Krimea.  Amerika di masa lalu telah meminta Ukraina untuk tidak menggunakan senjata sumbangannya terhadap sasaran-sasaran di seberang perbatasan.