kapal gandum.jpg
Dunia

Ukraina Balik Mengancam Kapal yang Menuju Wilayah Rusia

  • Kementerian Pertahanan Ukraina pada Kamis 20 Juli 2023 mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan semua kapal yang melewati perairan Laut Hitam ke arah pelabuhan Rusia dan pelabuhan  Ukraina  yang diduduki Rusia dapat dianggap  sebagai membawa kargo militer. 

Dunia

Amirudin Zuhri

KYIV-Rusia telah mengancam akan menjadikan semua kapal yang menuju pelabuhan Ukraina sebagai target militer. Ukraina pun mengimbangi dengan ancaman serupa.

Kementerian Pertahanan Ukraina pada Kamis 20 Juli 2023 mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan semua kapal yang melewati perairan Laut Hitam ke arah pelabuhan Rusia dan pelabuhan  Ukraina  yang diduduki Rusia dapat dianggap  sebagai membawa kargo militer.  Dengan kata lain kapal itu juga memiliki risiko untuk diserang.

Ukraina mengatakan peringatan itu akan mulai dibelakukan pada Jumat 21 Juli 2023 pukul 00:00  waktu setempat. Tepat 24 jam setelah Rusia memberlakukan ancamanya.

Selain itu, Ukraina juga mengatakan bahwa  pelayaran di wilayah Laut Hitam bagian Timur Laut dan Selat Kerch-Yenikal Ukraina dilarang karena berbahaya. Peringatan ini mulai mulai 20 Juli 2023 pukul 05:00  waktu setempat. Informasi navigasi yang relevan untuk pelaut telah dipublikasikan.

Sekilas ancaman tersebut terlihat sebagai upaya putus asa Kyiv untuk sikap Rusia. Mengingat Ukraina tidak memiliki kapal untuk menjalankan ancamannya. Tetapi nasib kapal penjelajah Moskow  yang tenggelam beberapa waktu silam membuktikan bahwa  Ukraina memiliki sarana yang diperlukan untuk menghalau agresi  di laut. 

Ukraina juga telah beberapa kali menyerang kapal Rusia termasuk yang ada di pelabuhan Berdyanks. Terakhir, video menunjukkan drone laut Ukraina mencoba menyerang kapal Rusia di Laut Hitam. Meski serangan itu gagal, drone tersebut akan sangat mengancam untuk kapal kargo yang tidak memiliki senjata.

Pernyataan dengan nada mengancam itu dikeluarkn Ukraina sehari setelah  Rusia mengeluarkan pernyataan yang mirip. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua kapal yang melakukan perjalanan ke Ukraina dianggap berpotensi mengangkut kargo militer. Itu artinya mereka akan dianggap sebagai target militer potensial.  Selain itu negara yang memiliki kapal tersebut akan dianggap sebagai pihak dalam konflik Ukraina.”

Rusia juga menyatakan bagian tenggara dan barat laut perairan internasional Laut Hitam untuk sementara tidak aman untuk navigasi. Tetapi 

Pernyataan Rusia dikeluarkan sehari setelah mereka memutuskan untuk meninggalkan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Kremlin menilai tidak bisa lagi meneruskan kesepakatan itu karenan bagian untuk Rusia tidak bisa dijalankan.

Tuntutan Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah mengeluarkan sejumlah tuntutan jika ingin perjanjian tersebut dihidupkan kembali. Salah satu tutuntan Putin adalah agar  bank-bank Rusia terhubung kembali ke SWIFT. Sebuah sistem pembayaran internasional di mana Rusia diblokir setelah melakukan invasi ke Ukraina. 

Tuntutan lain dari Putin adalah pasokan suku cadang untuk mesin pertanian dilanjutkan. Seperti diketahui Rusia telah diberi sanksi terkait teknologi yang jika menyimak tuntutan Putin itu berarti mulai bekerja. Tekanan Putin ini menunjukkan bahwa Rusia belum bisa memenuhi teknologi pertanian secara mandiri.

Sejumlah ahli sudah memperkirakan hal ini sejak lama. Bahkan di sektor otomotif dampaknya paling cepat terasa. Dan kemungkinan akan semakin meluas pada teknologi lain seperti pertambangan dan penerbangan. Sanksi teknologi tidak diberlakukan pada hal-hal yang terkait dengan nuklir Rusia karena faktor tinggi jika terjadi kecelakaan.

Biji-bijian Ukraina adalah kunci pasokan makanan dunia. Dan penghentian kesepakatan Laut Hitam akan membawa gelombang besar ke berbagai penjuru dunia. Harga gandum dan jagung di pasar komoditas global mulai melonjak pada Senin 17 Juli 2023  setelah Rusia mengatakan akan menarik diri dari kesepakatan. Dan  melonjak lagi pada Rabu 19 Juli 2023 setelah serangan terhadap pelabuhan di Odesa.

Pada 2022  lalu guncangan ekonomi yang mencakup dampak perang Ukraina dan pandemi menjadi alasan utama kerawanan pangan akut di 27 negara  yang memengaruhi hampir 84 juta orang. Data ini diungkap dalam laporan Food Security Information Network (FSIN). Sebuah  platform yang didanai oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat. FSIN mendefinisikan kerawanan pangan akut sebagai kekurangan pangan yang cukup sehingga membahayakan nyawa atau mata pencaharian seseorang.

Tanpa kesepakatan biji-bijian baru, pilihan Ukraina untuk mengirim hasil pertanian adalah menggunakan jalur kereta api ke pelabuhan di Rumania atau di Eropa tenggara. Masalah dalam kedua skenario tersebut adalah waktu dan uang. Masalah lagi pelabuhan di Rumania saat ini sedang diperluas.