kursk2.jpeg
Dunia

Ukraina Balik Menyerang, Putin Berlakukan Keadaan Darurat

  • Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina melancarkan provokasi besar dan menembak tanpa pandang bulu ke bangunan dan tempat tinggal sipil.

Dunia

Amirudin Zuhri

MOSCOW- Keadaan darurat telah diumumkan di wilayah Kursk Rusia. Langkah ini diambil karena serangan lintas perbatasan yang jarang terjadi oleh pasukan Ukraina terus berlanjut.

Penjabat gubernur daerah Kursk Alexei Smirnov mengatakan tindakan itu diperlukan untuk menghilangkan konsekuensi pasukan musuh yang datang ke wilayah tersebut.

Pejabat Rusia mengatakan sedikitnya lima warga sipil meninggal dan 31 orang terluka, enam di antaranya anak-anak, sejak dimulainya serangan. Ukraina belum berkomentar secara resmi dan kedalaman serangan itu masih belum jelas.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa 6 Agustus 2024 pagi hingga 1.000 tentara Ukraina, serta 11 tank dan lebih dari 20 kendaraan tempur lapis baja, memasuki Rusia dekat kota Sudzha.

Pertempuran dilaporkan terjadi di sejumlah desa sepanjang hari Selasa. Otoritas setempat mendesak penduduk untuk membatasi pergerakan mereka dan semua acara publik dibatalkan.

Serangan Ukraina ke wilayah Rusia sangat jarang terjadi sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022. Pada Rabu malam, anggota parlemen Ukraina Oleksiy Honcharenko mengatakan tentara Ukraina telah menguasai pusat gas Sudzha. Fasilitas gas utama yang terlibat dalam transit gas alam dari Rusia ke UE melalui Ukraina, yang terus berlanjut meskipun terjadi perang. Ini adalah satu-satunya titik masuk gas Rusia ke UE. 

Respons militer Rusia terhadap serangan itu akan menjadi salah satu ujian kepemimpinan besar pertama bagi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan baru negara itu. Dia menggantikan pendahulunya yang telah lama menjabat Sergei Shoigu pada bulan Mei.

Dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pejabat pemerintah pada hari Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina melancarkan provokasi besar dan menembak tanpa pandang bulu ke bangunan dan tempat tinggal sipil.

Sedangkan Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov mengatakan kemajuan ke wilayah Kursk telah dihentikan. “Pasukan Rusia terus menghancurkan musuh di wilayah yang berbatasan langsung dengan perbatasan Rusia-Ukraina,” katanya dikutip BBC.  

Gerasimov mengatakan pasukan Ukraina bertujuan untuk mengambil alih wilayah sekitar kota Sudzha, dan bahwa Rusia telah menewaskan 100 orang dan melukai 215 lainnya.

Namun, beberapa saluran Telegram pro-perang yang populer dan umumnya berwawasan luas menyatakan situasi di lapangan tidak stabil seperti yang dikatakan Kremlin. Blogger Yuri Kotenok menggambarkan pertempuran yang terjadi di Sudzha dan Korenevo di dekatnya sebagai "berat", Sementara saluran Rybar mengatakan bahwa situasi di daerah sekitar Sudzha terus memburuk. Pasukan Ukraina bergerak maju menuju kota tersebut. 

Garda Nasional Rusia mengatakan telah memperkuat keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, yang terletak sekitar 70 km di timur laut Sudzha. Dalam laporan terbarunya, Institut for the Study of War (ISW) mengatakan rekaman lokasi geografis dari dua hari terakhir menunjukkan bahwa kendaraan lapis baja Ukraina telah maju ke posisi 10 km ke wilayah Kursk.

Di wilayah Belgorod, yang berbatasan dengan Kursk, Gubernur Vyacheslav Gladkov juga mengeluarkan peringatan serangan rudal sepanjang hari Selasa. Dia mengatakan beberapa orang terluka dalam serangan udara Ukraina.

Pada hari Rabu, kepala wilayah Ukraina Sumy, Volodymyr Artyukh, memerintahkan evakuasi wilayah yang berbatasan dengan Kursk.