Ukraina Lakukan Serangan Baru di Kursk
- Ukraina juga telah kehilangan lebih dari separuh wilayah di Kursk yang paling banyak mereka kuasai pada bulan Agustus-September 2024. B
Dunia
JAKARTA- Ukraina telah melancarkan serangan balasan di wilayah Kursk Rusia. Meski disebut mencapai keberhasilan taktik, serangan ini sulit untuk mengubah situasi secara umum.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi adanya serangan tersebut. Pergerakan pasukan Ukriana dilakukan pada Minggu 5 Januari 2025. Ini menjadi serangan terbaru Ukraina serangan serangan pertama Ukraina pada Agustus 2024. “Semua serangan musuh bisa dihancurkan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia
Sementara Andriy Yermak, kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan serangan itu berhasil. “Ada kabar baik dari wilayah Kursk dan Rusia mendapatkan apa yang pantas diterimanya,” tulisnya di media sosial.
Sumber-sumber Rusia mengklaim bahwa pasukan Ukraina melakukan beberapa serangan mekanis seukuran kompi di arah Berdin-Novosotnitsky Timur laut Sudzha. Ada sedikitnya tiga gelombang serangan menggunakan sekitar satu batalion kendaraan lapis baja di wilayah tersebut.
- Masuk 10 Pemimpin Berpengaruh Dunia, Ini Kebijakan Prabowo yang Disorot
- Performa Timnas Loyo Jadi Alasan Shin Tae-yong Dipecat
- Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025
Sejumlah saluran telegram Rusia juga menyebut pasukan Ukraina mengintensifkan operasi ofensif ke arah Leonidovo tenggara Korenevo. Juga melakukan serangan mekanis seukuran peleton yang diperkuat di dekat Pushkarnoye timur Sudzha. Ukraina juga dikatakan menggunakan sistem peperangan elektronik yang cukup kuat. Ini menjadikan banyak drone Rusia dilumpuhkan.
Para blogger militer Rusia sebagian besar menyatakan kekhawatiran bahwa operasi baru Ukraina di Kursk merupakan upaya pengalihan perhatian. Mereka menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah operasi di Kursk ini bisa menjadi bagian dari upaya utama di masa depan.
Di Kursk bagaimanapun Ukraina menghadapi musuh yang jauh lebih kuat. Ada kemungkinan mereka meraih sejumlah keberhasilan taktis dengan unsur kejutan. Dan dalam skenario terbaik mereka mungkin dapat memasuki beberapa desa. Namun, dalam gambaran besar, situasi umum kemungkinan akan tetap sama.
Ukraina juga telah kehilangan lebih dari separuh wilayah di Kursk yang paling banyak mereka kuasai pada bulan Agustus-September 2024. Bahkan jika serangan baru tersebut maju sepuluh kilometer, pertempuran akan tetap terjadi di wilayah yang sama di mana pertempuran telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Pemantau perang Ukraina dengan data intelijen sumber terbuka (OSINT) Emil Kastehelmi menilai sangat sulit untuk mengumpulkan kekuatan yang cukup kuat untuk membuat perubahan operasional yang signifikan terhadap situasi. Bahkan jika Ukraina mengalihkan fokus ke Glushkovo, itu tetap merupakan upaya yang telah gagal.
Selain itu jika Ukraina maju ke Bolshoye Soldatskoye, mereka akan memperoleh keuntungan di sudut-sudut terjauh dari daerah yang menonjol. Ini yang akan memperluas garis depan tanpa memperluas sisi-sisi. Area yang telah secara bertahap didorong kembali oleh Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan di Kursk terus berlanjut bahkan dalam situasi di mana posisi di Donetsk terus-menerus hilang. Dan disaat garis depan mendekati wilayah Dnipropetrovsk dengan mengancam. Kompromi untuk mengerahkan lebih banyak pasukan di Kursk dapat merugikan wilayah Ukraina.
Secara keseluruhan, Kursk juga memiliki aspek positifnya baru-baru ini. Meskipun mengalami kerugian teritorial, Ukraina berhasil mempertahankan diri di Kursk. Ini mengalihkan sebagian pertempuran ke wilayah Rusia. Kursk juga tampaknya telah menjadi isu yang lebih politis bagi Rusia.
Meski pertempuran tersebut secara alami telah mengikat pasukan Ukraina, Rusia juga telah membawa unit-unit berkualitas ke daerah tersebut. Mereka telah mengalami kerugian besar sementara hanya sedikit kemajuan pada musim dingin ini. Ukraina kemungkinan menginginkan hal ini terus berlanjut, yang dapat menjelaskan perkembangan terakhir.