Ukraina Nilai Pertemuan di Jeddah Produktif, Rusia Sebut Sia-sia
- Ukraina menilai pertemuan di Arab Saudi untuk mencapai kemajuan menuju penyelesaian damai perang dengan Rusia telah berhasil. Namun Moskow menyebut pertemuan tersebut sebagai upaya yang sia-sia.
Dunia
JAKARTA - Ukraina menilai pertemuan di Arab Saudi untuk mencapai kemajuan menuju penyelesaian damai perang dengan Rusia telah berhasil. Namun Moskow menyebut pertemuan tersebut sebagai upaya yang sia-sia untuk mempengaruhi negara-negara di wilayah Global South mendukung Kyiv.
Dilansir dari Reuters, Senin, 7 Agustus 2023, lebih dari 40 negara, termasuk China, India, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa, mengikuti pertemuan di Jeddah akhir pekan lalu. Rusia tidak mengikuti acara meskipun dikabarkan memantau ketat pertemuan tersebut.
Ukraina dan sekutunya menyebut pertemuan tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan internasional yang luas untuk prinsip-prinsip yang diinginkan oleh Kyiv sebagai dasar perdamaian. Hal itu termasuk penarikan seluruh pasukan Rusia dan pengembalian seluruh wilayah Ukraina di bawah kendalinya.
- 5 Tanda Anda Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat
- Ini Dia Orang Dibalik Garis Wallace
- Mengupas Problem LRT: Mulai Perbedaan Spek Kereta hingga Jembatan Salah Desain
Presiden Ukraina Volodymir Zelenskiy telah menyatakan keinginannya untuk menggelar sebuah pertemuan tingkat global/KTT berdasarkan prinsip-prinsip tersebut pada akhir tahun ini.
Kementerian Media Arab Saudi menyatakan peserta telah sepakat tentang pentingnya melanjutkan konsultasi untuk membuka jalan menuju perdamaian. Pejabat-pejabat Eropa mengatakan para peserta berencana membentuk kelompok kerja guna menangani masalah-masalah khusus yang ditimbulkan oleh perang.
Delapan belas bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, prospek pembicaraan perdamaian langsung antara Kyiv dan Moskow tampak jauh karena pertempuran masih berkecamuk di sepanjang garis depan. “Kami telah melakukan konsultasi yang sangat produktif mengenai prinsip-prinsip utama yang harus menjadi dasar bagi perdamaian yang adil dan abadi," ujar kepala staf Zelenskiy, Andriy Yermak, soal pertemuan di Jeddah.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pertemuan tersebut adalah cermin dari upaya Barat untuk melanjutkan usaha memobilisasi dukungan negara-negara di wilayah Global South mendukung posisi Zelenskiy.
Keikutsertaan China
Meskipun negara-negara Barat secara umum mendukung Ukraina, banyak negara lain enggan untuk berpihak. Meski demikian, mereka menginginkan akhir dari konflik yang telah mempengaruhi ekonomi global.
Partisipasi China, yang sebelumnya absen dari putaran pertemuan sebelumnya di Kopenhagen dan menolak panggilan Barat untuk mengutuk invasi Rusia, menandakan kemungkinan perubahan sikap namun bukan perubahan besar.
Para Diplomat Barat juga menekankan peran Arab Saudi dalam mengumpulkan sekelompok negara lebih luas untuk berpartisipasi, dengan memanfaatkan hubungannya yang semakin erat dengan Beijing serta hubungan yang tetap terjalin dengan Moskow dan Kyiv.
Yermak menyatakan bahwa berbagai sudut pandang muncul selama pertemuan di Arab Saudi, menyebutnya sebagai “percakapan yang sangat jujur dan terbuka.” Dia menilai semua negara yang hadir berkomitmen terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah negara yang tak dapat diganggu gugat.