Ukraina Tembak Sendiri Drone TB2 Miliknya
- Militer Ukraina mengkonfirmasi telah menembak jatuh salah satu drone Bayraktar TB2 mereka sendiri.
Dunia
KYIV- Militer Ukraina mengkonfirmasi telah menembak jatuh salah satu drone Bayraktar TB2 mereka sendiri. Drone buatan Turkiye itu terpaksa ditembak karena hilang kendali saat terbang di atas Ibukota Kyiv pada Kamis 5 Mei 2023.
Angkatan Udara Ukraina mengklaim bahwa kendali atas pesawat tak berawak hilang dan keputusan untuk menghancurkannya dibuat untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan. Penembakan terjadi ketika Rusia telah meluncurkan serangan ke ibu kota Ukraina sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak di Kremlin.
Angkatan Udara Ukraina dikutip sejumlah media mengatakan TB2 sedang dalam penerbangan terencana ketika kontrol hilang. Keadaan pasti dari insiden itu masih diselidiki, tetapi kerusakan teknis mungkin menjadi penyebabnya. Pernyataan itu tidak membuat referensi apa pun untuk kemungkinan tindakan bermusuhan.
Menembak sengaja drone yang kehilangan kendali adalah praktik standar. Tetapi karena pertahanan udara di dan sekitar Kyiv sedang sangat aktiv dan waspada kemungkinan bahwa itu merupakan insiden salah tembak juga bisa terjadi. Profil penerbangan yang agak mirip dari TB2 dan drone tertentu Rusia bisa membuat identifikasi teman lawan menjadi jauh lebih sulit.
- Penjualan Emas dan Komoditas Lain Meningkat, Laba Bersih Aneka Tambang (ANTM) Tumbuh 13,49 Persen
- Rekrutmen Bersama BUMN Mundur 11 Mei, Ini Syarat Pendaftarannya
- Sektor Manufaktur jadi Tulang Punggung Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2023
Mengapa TB2 terbang di area tersebut pada penerbangan terjadwal ini tidak jelas. Juga tidak diketahui persis berapa drone TB 2 yang masih dimiliki Ukraina. Ukraina menerima lusinan TB2 dari Turki setelah invasi Rusia dan telah menerima sejumlah kecil dari sumber lain.
Pada fase awal, penggunaan TB 2 sangat menonjol. Drone ini bahkan mencapai ketenarannya karena berhasil menghancurkan kolom senjata dan kendaraan yang bergerak menuju Kyiv. Tetapi seiring waktu perannya kemudian tidak lagi banyak terdengar. Banyak terkonfirmasi banyak drone tersebut menjadi mangsa sistem pertahanan udara Rusia.
Drone ini dapat dipersenjatai dengan berbagai amunisi persisi kecil atau digunakan untuk misi pengintaian dan pengawasan murni. Drone yang terbang di atas Kyiv tampaknya tidak membawa senjata apa pun. Tetapi dilengkapi dengan menara sensor di bawah badan pesawat.
Senjata persis yang digunakan untuk menjatuhkan drone tidak diketahui. Namun, gambar dan video dengan jelas menunjukkan bahwa drone itu terkena semacam rudal. Setelah itu meledak menjadi bola api dan jatuh ke tanah. Angkatan Udara Ukraina mengatakan tidak ada yang terluka atau tewas sebagai akibatnya.
Gambar-gambar menunjukkan setidaknya beberapa reruntuhan di tempat yang tampaknya merupakan daerah berhutan.
Peringatan serangan udara telah dikeluarkan sekitar waktu yang sama. Tetapi mungkin hanya terkait dengan TB2 yang tersesat. Kebakaran di gedung pusat perbelanjaan berlantai empat di ibu kota Ukraina kemudian dilaporkan dan dikatakan disebabkan oleh puing-puing pesawat tak berawak yang jatuh. Puing-puing lain yang jatuh juga dilaporkan di tempat lain di kota itu. Pemerintah Militer Kota Kyiv dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa rincian tentang situasi tersebut masih diklarifikasi.
Pada malam 3-4 Mei, setidaknya pasukan Rusia telah meluncurkan sejumlah drone Kamikaze buatan Iran di ibu kota Ukraina, serta kota pelabuhan Odesa. Pejabat di Ukraina kemudian mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh 18 dari total 24 drone yang masuk. Kepala pemerintahan militer Ukraina Serhiy Popko mengatakan Kyiv belum mengalami intensitas serangan seperti itu sejak awal tahun ini.
Serangan Rusia, seperti yang telah disebutkan, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak di Kremlin. Pemerintah Rusia menyalahkan Ukraina. Sementara para pejabat Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky, membantah bertanggung jawab. Otoritas Amerika juga membantah terlibat seperti yang dituduhkan Moskow.
Apa pun keadaan sebenarnya di balik jatuhnya TB2, hal itu tentu menggarisbawahi bahwa langit di atas Kyiv tetap tegang. Bahkan setelah lebih dari setahun Rusia melancarkan invasi besarnya pada Februari 2022.