Ukraina Timur akan Mirip Perang Dunia II
- KYIV-Ketika perang Rusia di Ukraina memasuki fase baru yang penting, pertempuran semakin intensif terus berkecamuk di timur negara itu. Sejumlah pihak mem
Nasional
KYIV-Ketika perang Rusia di Ukraina memasuki fase baru yang penting, pertempuran semakin intensif terus berkecamuk di timur negara itu. Sejumlah pihak memperkirakan akan terjadi pertempuran dalam skala besar di wilayah tersebut. Bahkan mungkin akan mengingatkan kita pada Perang Dunia II. Pertempuran yang ditandai dengan operasi besar, manuver, keterlibatan ribuan tank, kendaraan lapis baja, pesawat dan artileri
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Kamis 7 April 2022 mengataakn bahwa pertempuran di wilayah Donbas di Ukraina timur terus meningkat. Tetapi situasi belum mencapai skala maksimum.
“Rusia memiliki rencana dan Ukraina juga memiliki rencana sendiri. Pada akhirnya medan perang akan menentukan hasilnya,” katanya.
- Again My Life Sudah Tayang, Simak Sinopsis dan Link Nonton Legal Gratis di Sini!
- Awas Terjebak! Ini Ciri-Ciri Penipuan Berkedok Arisan Online yang Sering Terjadi
- Perkuat Pasar Uang Syariah, BSI Gandeng BJB Syariah dan Bank Muamalat
Selama beberapa minggu ke depan Rusia diperkirakan akan memasok dan memposisikan ulang pasukannya. Tujuannya untuk meluncurkan serangan besar di Donbas. Wilayah yang meliputi Luhansk dan Donetsk.
Pakar perang darat Nick Reynolds, yang bekerja untuk lembaga think tank Royal United Services Institute kepada BBC mengatakan sepakat bahwa akan terjadi pertempuran besar sekala Perang Dunia II kemungkinan besar akan pecah.
“Dengan semua pasukan dibebaskan dari Ukraina utara, maka kita akan melihat bentrokan senjata di tanah Eropa yang belum pernah terlihat selama beberapa generasi,” katanya.
Sulit untuk memprediksi akhir dari perang ini. Yang jelas seiring dengan penarikan pasukan Rusia di sisi utara, secara pasti peta di Timur Ukraina semakin merah. Ini menunjukkan adanya pergerakan maju pasukan Rusia dalam merebut sejumlah wilayah.
Di sisi lain, senjata yang dipasok ke Ukraina memang terbukti cukup bisa diandalkan selama ini. Tetapi perang yang berlangsung selama satu bulan lebih mungkin telah menguras stok mereka.
NATO juga telah mengidentifkasi gerakan pasukan Rusia yang mundur sepenuhnya dari Ibukota Kyiv. Tetapi mereka tidak ditarik pulang, melainkan berkumpul dan dipersenjatai kembali. Selanjutnya mereka akan digeser ke fokus ke wilayah timur Ukraina.
Sebagian besar wilayah ini telah berada di bawah serangan tak henti-hentinya . Pasukan Rusia sedang mencoba untuk menyapu bersih kota Mariupol di tenggara yang terkepung. Sekitar 250 personel mariner Ukraina di wilayah ini dilaporkan menyerah setelah sebulan berada dalam kepungan.
Kritis
Serhiy Volyna, Wakil Komandan Batalyon Marinir di Mariupol mengatakan situasi Mariupol kritis.Mereka telah dikepung selama lebih dari 40 hari. Jumlah pasukan Rusia jauh lebih besar dan dilengkapi dengan berbagai senjata berbahaya.
Sejak perang dimulai, Rusia telah mengerahkan serangkaian serangan udara menggunakan rudal dan tembakan artileri.
Hanya saja kampanye darat yang tersendat-sendat membuat mereka gagal untuk bisa masuk dan merebut Ibukota. Hingga pada akhir Maret Rusia menyatakan akan mengakhiri misi di sekitar Kyiv dan focus ke Ukraina Timur. Alasan Rusia adalah misi utama mereka sudah tercapai.
- Harga Minyak Mentah Merosot Imbas Gencatan Senjata Yaman
- Kenapa Tank T-72 Rusia Bernasib Sengsara di Ukraina?
- Progres Jalan Tol Kuala Tanjung - Parapat Capai 68 Persen, Seksi 1 dan 2 Ditargetkan Rampung 2022
Tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah Putin benar-benar telah secara permanen meninggalkan tujuannya merebut Kyiv dan menguasai seluruh Ukraina.
Namun banyak pihak yakin Presiden Rusia Vladimir Putin memang telah mengubah taktik. Putin telah merevisi strategi perangnya untuk fokus mencoba menguasai Donbas dan wilayah lain di Ukraina timur. Moskow menargetkan bisa menguasai seluruh wilayah ini pada awal Mei.
Untuk mencapai tujuan itu Rusia diperkirakan akan melakukan serangan sangat terkonsentrasi di wilayah timur yang bertujuan untuk merebut seluruh wilayah Donbas.
Pasukan Rusia kini diperkirakan akan mencoba memotong pasukan Ukraina di timur. Tujuannya adalah untuk menghubungkan pasukan mereka di seluruh wilayah tersebut. Itu berarti perhatian kemungkinan perhatian Rusia akan segera beralih ke kota Sloviansk dengan kemajuan unit Rusia dari Izium ke utara.
Upaya pasukan Rusia yang bergerak maju dari Izyum untuk merebut Slovyansk kemungkinan akan menjadi pertempuran penting berikutnya dalam perang di Ukraina.
Serangan Rusia yang berhasil di kota itu akan memberi Moskow pilihan untuk menghubungkan pasukan dengan mereka yang bertempur di Rubizhne, ke timur laut Sloviansk. Atau memindahkan mereka ke selatan menuju Horlivka dan Donetsk. Ini akan menjadi bagian dari upaya untuk mengepung pasukan Ukraina di sana.
Slovyansk akan menjadi sangat penting. Jika Rusia tidak bisa merebut daerah ini serangan frontal Rusia di Donbas tidak mungkin secara independen menembus pertahanan Ukraina. Pada akhirnya kampanye Rusia untuk merebut keseluruhan Luhansk dan Donetsk kemungkinan akan gagal. Sangat mungkin Rusia akan melakukan serangan brutal dengan menghancurkan kota tersebut seperti halnya Mariupol, Kharkiv, Sumy dan Cherhiniv.
Vadym Denysenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan jika berbicara tentang arah utama di mana pertempuran akan berlangsung maka itu adalah Sloviansk di wilayah Donetsk , Barvinkove di wilayah Kharkiv dan di Popasna wilayah di wilayah Luhansk. Selain itu juga daerah Rubizhne dan tentu saja di Mariupol. Warga yang ada di daerah tersebut telah diperintahkan untuk pergi sebelum mereka benar-benar terjebak dalam pertempuran besar.
Donbass telah menjadi salah satu alasan Rusia menggelar apa yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus. Putin mengatakan operasi ini untuk melindungi rakyat Donbas dari genosida oleh otoritas Ukraina.