UMKM Butuh Perlindungan dari Pemerintah agar Naik Kelas Lewat Digitalisasi
- Pemerintah diharapkan dapat merancang regulasi yang menjamin keamanan produk untuk konsumen. Namun, di sisi lain, UMKM perlu mendapatkan dukungan untuk memenuhi regulasi ini tanpa beban biaya tinggi atau birokrasi yang rumit.
Tekno
JAKARTA – Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu mampu beradaptasi dengan transformasi digital agar dapat bersaing di era global yang semakin kompetitif demi mencapai target Indonesia Emas 2045.
UMKM memiliki peran vital dalam mendukung perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 60,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja di Indonesia.
Pertumbuhan pesat sektor e-commerce di Indonesia menjadi peluang emas bagi UMKM untuk memperluas pangsa pasar mereka.
Diperkirakan, ekonomi digital Indonesia akan mencapai nilai US$109 miliar pada tahun 2025. Meski peluang ini menjanjikan, UMKM masih menghadapi sejumlah hambatan yang perlu diatasi. Tantangan tersebut mencakup ketidakmampuan bersaing di platform digital, keterbatasan modal, serta sulitnya menemukan talenta yang mampu mengelola bisnis berbasis digital.
- Pembiayaan Lender Fintech Lending Anjlok, OJK dan AFPI Soroti Masalah Tata Kelola
- PT BJA Sumbang Devisa Ekspor Terbesar di Gorontalo
- Peran Tom Lembong Selamatkan BCA dari Krismon
Tantangan UMKM di Era Digital dan Upaya Mengatasinya
Dalam menghadapi persaingan global, beberapa tantangan utama yang dihadapi UMKM Indonesia meliputi biaya logistik yang tinggi, kesenjangan akses pembiayaan, serta kurangnya tenaga kerja dengan keterampilan digital.
Permasalahan ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor guna menciptakan solusi konkret. Hal ini juga menjadi sorotan dalam studi yang dirilis oleh Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) bersama Lazada Indonesia.
CEO CIPS, Anton Rizki, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif.
"UMKM adalah fondasi ekonomi Indonesia. Agar mereka bisa berkembang di era digital, kita perlu menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung. Kolaborasi dalam bidang teknologi, permodalan, dan pelatihan khusus di e-commerce akan memungkinkan UMKM untuk tak hanya bertahan, tetapi juga bersaing secara global," ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Selasa, 5 November 2024.
Langkah Strategis untuk Mendukung Kemajuan UMKM
Beberapa langkah strategis disarankan untuk membantu UMKM naik kelas. Salah satunya adalah memberikan akses lebih luas terhadap teknologi dan meningkatkan literasi digital.
Dengan literasi digital yang memadai, UMKM diharapkan dapat memahami pemanfaatan platform digital dan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai konsumen lebih luas. CIPS sendiri mendorong adanya program edukasi yang mendukung pemahaman teknologi bagi UMKM.
Menurut Anton, "Lingkungan yang sehat bagi semua pihak, baik pemerintah, UMKM, maupun konsumen, akan mendukung tercapainya manfaat maksimal. Untuk ini, perlu keseimbangan antara perlindungan konsumen yang diupayakan pemerintah dan kemampuan UMKM untuk memenuhinya."
Di satu sisi, pemerintah diharapkan dapat merancang regulasi yang menjamin keamanan produk untuk konsumen. Namun, di sisi lain, UMKM perlu mendapatkan dukungan untuk memenuhi regulasi ini tanpa beban biaya tinggi atau birokrasi yang rumit.
Dengan keseimbangan ini, tercipta ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan, yang memungkinkan UMKM berkembang sekaligus melindungi kepentingan konsumen.
Peran Lazada Mendukung UMKM di Ekosistem Digital
Lazada Indonesia, sebagai salah satu pelaku utama e-commerce, juga memiliki peran penting dalam mendorong UMKM agar bisa berkembang dan naik kelas.
Wakil Presiden Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berinovasi melalui berbagai fitur yang mendukung pertumbuhan UMKM.
Budi menambahkan, teknologi canggih di Lazada memungkinkan untuk menghadirkan fitur dan program yang memfasilitasi perkembangan UMKM.
“Kami juga menyadari pentingnya literasi digital, sehingga kami menyediakan akses mentoring serta pembelajaran di Lazada University yang bisa diakses kapanpun dan di manapun oleh pelaku bisnis di platform Lazada,” paparnya.
Melalui program ini, Lazada tidak hanya berperan sebagai platform e-commerce, tetapi juga sebagai mitra pengembangan bisnis bagi para UMKM. Fasilitas seperti mentoring dan pembelajaran digital diharapkan mampu membantu pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan tuntutan persaingan yang semakin ketat.
- Prospek dan Kinerja DAAZ yang Mau IPO, Siap Ekspansi Bisnis Tambang Terintegrasi
- SRIL Pailit, Bagaimana Nasib 45 Ribu Pemegang Saham?
- Arcandra Tahar: Kebutuhan Minyak Dunia akan Terus Meningkat, Konsumsi Batu Bara Tetap Dominan
Dukungan Permodalan untuk Memperkuat UMKM
Masalah pembiayaan sering kali menjadi kendala bagi banyak UMKM dalam berinovasi atau memperluas usahanya. Karena itu, akses terhadap pembiayaan yang lebih mudah menjadi kunci dalam membantu UMKM tumbuh. Kolaborasi lintas sektor, baik antara pemerintah, UMKM, maupun sektor swasta, sangat diperlukan untuk menciptakan akses permodalan yang lebih inklusif.
Dengan sinergi kuat antara UMKM, pemerintah, dan sektor swasta, Indonesia dapat menciptakan ekosistem kewirausahaan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Budi menegaskan bahwa Lazada hadir sebagai mitra pertumbuhan bisnis, bukan sekadar platform e-commerce. “Lazada akan terus meningkatkan kapasitas UMKM lokal di ekosistem kami, serta melalui kerja sama dengan pemerintah dan pelaku industri lainnya, mendukung salah satu prioritas Asta Cita Presiden Prabowo 2025-2029,” tambah Budi.