Peluncuran HIJUB Growth Fund yang dihadiri Menparekraf, Sandiaga Uno.
Industri

UMKM Fesyen Muslim Merapat! HIJUP Siapkan 3 Skema Pendanaan Total Rp100 Miliar

  • Chief Executive Officer HIJUP, Diajeng Lestari memaparkan, terdapat tiga skema pendanaan yang ditawarkan oleh program HIJUP Growth Fund.
Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Chief Executive Officer HIJUP, Diajeng Lestari memaparkan, terdapat tiga skema pendanaan yang ditawarkan oleh program HIJUP Growth Fund.

Pertama, skema Special Collection atau beli putus yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan HIJUP dengan nominal pendanaan hingga Rp5 miliar. 

Kedua, skema Modal Kerja dengan nominal sampai Rp2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema Investasi Corporate dengan konsep Hijup akan menjadi salah satu pemegang saham brand tersebut dengan nominal pendanaan up to Rp 20 miliar.

“Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing,” kata Diajeng dalam konferensi pers HIJUP Growth Fund, Rabu 25 Agustus 2021.

HIJUP membuka ruang pembiayaan hingga maksimal senilai Rp20 miliar kepada satu merek jika proposal bisnisnya menjanjikan. Tak hanya itu, HIJUP juga akan melakukan pendampingan bisnis kepada setiap penerima dana.

Sejak disosialisasikan kepada para tenant HIJUP pada Juli 2021 ini, Diajeng mengungkapkan, banyak brand yang tertarik untuk bergabung dalam program HIJUP Growth Fund. Saat ini Hijup sudah menyetujui dan menandatangani kesepakatan pendanaan kepada dua UMKM dengan total pembiayaan senilai Rp22 miliar. 

Skema Pendanaan

Ia merinci, untuk UMKM yang masih merintis, skema pendanaan yang disiapkan adalah sistem beli putus. Dengan skema tersebut, UMKM yang mendapat pendanaan diharapkan bisa lebih mudah dan cepat memutar modal untuk mengembangkan bisnis.

Bergerak ke level UMKM yang lebih besar, maka pendanaan yang ditawarkan adalah pemberian modal kerja dengan skema bagi hasil. Diajeng mengatakan, skema ini cocok untuk UMKM yang sudah memiliki pasar namun produksinya belum berkelanjutan. 

Skema yang ketiga atau investasi ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, hanya saja pendanaan yang ditawarkan lebih besar. Sebab, tujuannya adalah untuk ekspansi UMKM.

“Ini untuk UMKM yang mau ekspansi seperti menambah kapasitas produksi, memperkuat media pemasaran, atau mengembangkan riset produk.”

Walaupun skemanya adalah investasi, lanjut Diajeng, namun HIJUP tidak mengarah pada akuisisi atau dominasi bisnis. Ia menginginkan tiap UMKM yang berada di ekosistem HIJUP bisa berkembang sesuai dengan DNA bisnis masing-masing.

“Semangatnya adalah tumbuh bersama, jadi bukan ingin mengakuisi,” tegas dia.