<p>Leonardo Theosubrata, Direktur Utama Smesco saat memberikan paparannya dalam Forum diskusi KUMKM Penyelamat Ekonomi Indonesia di Kementerian Koperasi dan UKM, Jumat (13/3)/ TrenAsia</p>
Industri

UMKM Pameran di Luar Negeri Disebut Membuang Anggaran

  • JAKARTA—Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUMKM alias Smesco menegaskan bahwa langkah mempromosikan UMKM ke mancanegara hanya membuang anggaran. Promosi yang dimaksud adalah mengikutisertkan UMKM dalam pameran atau festival di luar negeri. Direktur Utama Smesco Leonard Theosubrata menilai, untuk menggotong produk UMKM keluar negeri, produk dari tiap-tiap UMKM tersebut harus dalam kondisi siap. Dia juga melihat bahwa […]

Industri
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

JAKARTA—Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUMKM alias Smesco menegaskan bahwa langkah mempromosikan UMKM ke mancanegara hanya membuang anggaran. Promosi yang dimaksud adalah mengikutisertkan UMKM dalam pameran atau festival di luar negeri.

Direktur Utama Smesco Leonard Theosubrata menilai, untuk menggotong produk UMKM keluar negeri, produk dari tiap-tiap UMKM tersebut harus dalam kondisi siap. Dia juga melihat bahwa promosi tersebut tidak memberikan dampak baik kepada para UMKM.

“Jadi, jujur aja, di Smesco itu anggaran keluar negerinya, tahun ini hanya Rp800 juta. Itu saya potong.” katanya saat memberikan paparan dalam Forum diskusi KUMKM Penyelamat Ekonomi Indonesia, Jumat (13/3).

Selain itu, pihak Smesco akan melakukan penghematan besar-besaran. Langkah ini merupakan pilihan Leonard setelah dirinya memegang jabatan sebagai dirut Smesco pada akhir Desember tahun lalu. Dinyatakan oleh Leonard, lebih dari separuh bujet Smesco terpakai untuk kebutuhan internal dan beban aset.

“Dan setelah saya lihat, ternyata, dua per tiga, dari budget-nya Smesco, dari PNBP, RM, Rupiah Murni, yang memang dari APBN, itu sudah terserap hanya untuk bayar gaji dan untuk sarana dan prasarana. Jadi, tempat ini kebebanan aset.” Terang Leonard.

Angka tersebut, tambahnya, belum termasuk biaya untuk mengadakan rapat, konsumsi, hingga alat tulis kantor.

“Dua tahun terkahir itu bahkan rapornya merah. saya mau tahun ini rapornya jadi biru. Nah ini tantangan luar biasa.” pungkasnya.