Underpass Bulak Kapal, Solusi Kemacetan Bekasi Sudah Selesai Pembangunan
- Underpass milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Bulak Kapal, Bekasi Timur untuk mengurangi kemacetan yang mengedapankan seni budaya lokal Betawi telah dirampungkan proses kontruksinya.
Nasional
JAKARTA – Underpass milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Bulak Kapal, Bekasi Timur untuk mengurangi kemacetan yang mengedapankan seni budaya lokal Betawi telah dirampungkan proses kontruksinya.
Pengerjaan underpass Bulak Kapal tersebut selesai di akhir 2021 dan telah dilakukan uji coba operasional sejak 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas yang lancar salah satunya melalui underpass diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi lokal sehingga mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.
- Tak Selamanya Utang itu Buruk, Simak Beberapa Manfaat Berutang
- Ternyata, Titik Nol Tol Trans Jawa Ada di Cawang
- OJK Terbitkan POJK 25 dan POJK 26 Terkait Bank, Berlaku 1 Januari 2022
“Konektivitas antar wilayah itu penting agar mobilitas barang, jasa dan manusia lebih efisien yang kemudian membuat produktivitas warga tinggi,” kata Menteri PUPR Basuki dalam keterangan resmi, 2 Januari 2022.
Underpass Bulak Kapal mulai dibangun sejak 2020 hingga akhir tahun 2021 yang terhitung cepat penyelesaiannya mengingat waktu tenggat masa kontrak hingga Maret 2022. Underpass ini diharapkan mampu membantu mengurangi kemcetan akibat persimpangan empat arah.
Yakni pada menuju jalan Ir Juanda arah Kota Bekasi, Jalan Joyo Martono arah pintu masuk Tol Cikampek, Jalan Pahlawan arah Perumnas dan Jalan Diponegoro arah Tambun, Kabupaten Bekasi sekaligus jalur pantura.
Underpass yang menghabiskan dana senilai Rp87 miliar ini dilengkapi dengan rumah pompa serta drainase samping (side drain) untuk mengalihkan air ke drainase jalan saat hujan turun. Selain itu underpass ini dihiasi ornamen budaya lokal Betawi seperti bambu runcing sebagai simbol patriot.
Dari segi konstruksi, underpass ini terdiri dari struktur bore pile dengan Panjang terowongan utama 690 meter (m). memiliki 2 lajur dengan masing-masing lebar 3,5 meter (m) dengan frontage sepanjang 930 meter (m) lebar jalan 6 meter (m) yang dilaksanakan oleh PT Modern Widya Technical.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menambahkan bahwa Menteri Basuki meminta timnya untuk perbaiki finishing akhir pilar dan dinding, perapihan lansekap dan area pompa system drainasenya sebelum diresmikan beroperasi.