Ungkap Fakta Sejarah, Keponakan Adolf Hitler Ternyata Tentara Amerika
- Ungkap Fakta Sejarah, Keponakan Adolf Hitler Menentang Pamannya dan Bertempur Bersama AS
Dunia
BERLIN - Delapan puluh tahun yang lalu, keponakan Adolf Hitler, William Patrick Hitler terdaftar sebagai tentara di Angkatan Laut AS. Tujuannya satu, menentang dan melawan rezim Nazi yang dibuat pamannya sendiri.
Meski begitu, keterlibatan keponakan sang fasis tak langsung terjadi. Keponakan Hitler ini membutuhkan sejumlah upaya, termasuk meminta surat kepada Presiden Franklin D. Roosevelt, agar William Patrick Hitler mendapatkan izin khusus untuk bergabung dalam pertarungan.
Mengutip Insider Selasa, 7 Maret 2023, William bergabung dengan Angkatan Laut pada Maret 1944 dan menjabat sebagai rekan apoteker. Menurut catatan dari Lyon Air Museum, William menghabiskan tahun terakhir Perang Dunia II di tengah pertempuran.
Ia mengobati pasukan yang terluka sebelum membawa pecahan peluru ke kakinya. Dia disebut telah menerima penghargaan untuk luka-yang diterimanya.
Latar belakang William melawan kerabatnya sudah jelas. Ia merupakan pria yang Lahir di Inggris. Selain itu, Ia juga William memiliki hubungan yang tidak terlalu baik dengan Hitler di awal kehidupannya.
Disebutkan, Paman dan keponakan itu pernah bertemu beberapa kali. Namun William menulis berbagai artikel yang mengkritik Hitler dan Partai Nazi pada akhir 1920-an dan awal 30-an. Itulah yang kemudian memicu ketegangan antar keduanya.
Setelah menulis berbagai kritik, sikap Hitler terhadap William tampak berubah selama bertahun-tahun. Yang paling tampak adalah ketika William pindah sebentar ke Jerman dan Hitler menyebutnya sebagai keponakan yang menjijikkan.
- Jangan Keliru, Begini Skema Pemberian Bantuan Konversi Kendaraan Listrik
- Waspada Penipuan! Ini Cara Mengatasi Chat Spam yang Sering Muncul di WhatsApp
- Merasa Tak Aman di Kantor, Elon Musk Bawa Bodyguard Sampai Kamar Mandi
- Serius Garap Kendaraan Listrik, Luhut Lanjutkan Negosiasi dengan Produsen Otomotif AS dan China
Cinta yang hilang
Ada sedikit rasa cinta yang hilang dari William. Ketika dia melarikan diri kembali ke Inggris, dia menulis artikel untuk Lihat majalah berjudul "Mengapa Saya Membenci Paman Saya".
Artikel tersebut lantas mendapat perhatian luas dan meningkatkan rasa ingin tahu tentang apa yang akan dilakukan William selanjutnya. Beberapa tahun ke depan setelah melarikan diri. William berusaha untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Inggris. Namun, Ia ditolak karena ikatan kekeluargaannya.
Hal serupa datang ketika dia mencoba di AS bertahun-tahun kemudian. Ia sempat bergabung dengan angkatan udara Kanada hingga pada tahun 1944, dia tertarik bergabung dengan Angkatan Laut AS.
Semangat William untuk melawan rezim pamannya membuatnya menulis surat langsung ke Roosevelt. Dalam surat itu, William mengidentifikasi dirinya sebagai keponakan dan satu-satunya keturunan Kanselir dan Pemimpin Jerman yang punya citra buruk.
Dalam surat tersebut, ia juga memuji keahlian pasukan AS dan Sekutu yang melibatkan orang-orang dari semua latar belakang dan mengobarkan perang. Dengan segala alasannya untuk melawan pamannya, William mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Angkatan laut AS.
"Tuan Presiden, saya dengan hormat mengirimkan petisi ini kepada Anda untuk menanyakan apakah saya diizinkan bergabung dengan mereka dalam perjuangan mereka melawan tirani dan penindasan," tulisnya sebagaimana dikutip TrenAsia.com.
Roosevelt yang membaca surat dari William kemudian menyerahkannya pada Direktur FBI, J. Edgar Hoover. Pada akhirnya, William mendapat izin untuk bergabung dengan Angkatan Laut AS.
Setelah perang usai, William tetap bertugas sampai tahun 1947. Di tahun-tahun terakhirnya, dia mengubah nama belakangnya menjadi Stuart-Houston, menikah, dan bekerja di laboratorium analisis darah di New York sampai kematiannya pada tahun 1987.