UNICEF: 400 Juta Anak Balita Masih Dididik dengan Kekerasan
- Sekitar 400 juta anak di bawah usia lima tahun, atau sekitar 60%, mengalami tekanan psikologis atau hukuman fisik di rumah.
Dunia
JAKARTA - Data baru yang dirilis oleh UNICEF mengungkapkan masalah kekerasan terhadap anak di rumah masih menjadi tantangan besar yang dihadapi masyarakat global.
Menurut laporan tersebut, sekitar 400 juta anak di bawah usia lima tahun, atau sekitar 60%, mengalami tekanan psikologis atau hukuman fisik di rumah.
Bahkan lebih mengkhawatirkan, sekitar 330 juta anak ditemukan mengalami hukuman secara fisik.
Angka-angka ini menunjukkan betapa meluasnya masalah kekerasan terhadap anak di rumah, dan memberikan gambaran yang mengkhawatirkan tentang situasi yang dihadapi anak-anak di seluruh dunia.
Dilansir dari Xinhua, Kamis 13 Juni 2024, UNICEF menyoroti pentingnya bermain bagi perkembangan anak, namun masalah ini terhambat oleh norma sosial yang merugikan yang mendukung penggunaan hukuman fisik.
Kekerasan seperti ini dapat menghambat perkembangan anak secara signifikan, menghambat potensi mereka untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
- Flashback Harun Masiku: Ponsel Disita, Hasto Kedinginan Dicuekin Penyidik KPK
- Rusia Memulai Tahap Kedua Latihan Nuklir
- Semai Bibit Pegolf Muda, Bank Mandiri dan Ciputra Kembali Gelar Kejuaraan Golf Junior
Bermain adalah aspek kritis dalam perkembangan anak, membantu mereka belajar keterampilan sosial, emosional, dan kognitif yang penting.
Namun, ketika anak-anak hidup dalam lingkungan yang penuh kekerasan dan hukuman fisik, kesempatan mereka untuk menikmati masa kanak-kanak yang sehat dan bahagia sangat terancam.
Lebih lanjut, dampak psikologis dari kekerasan di rumah dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius.
Anak-anak yang mengalami kekerasan fisik atau psikologis cenderung mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma.
Selain itu, mereka mungkin juga menghadapi tantangan dalam membangun hubungan yang sehat dan mempercayai orang lain di masa dewasa.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengubah norma sosial yang mendukung hukuman fisik dan meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif kekerasan terhadap anak.
- Flashback Harun Masiku: Ponsel Disita, Hasto Kedinginan Dicuekin Penyidik KPK
- Rusia Memulai Tahap Kedua Latihan Nuklir
- Semai Bibit Pegolf Muda, Bank Mandiri dan Ciputra Kembali Gelar Kejuaraan Golf Junior
Upaya ini harus didukung oleh kebijakan dan program yang mempromosikan disiplin positif dan memberikan dukungan bagi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak mereka.
Dengan cara ini, kita dapat membantu memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan yang bebas dari kekerasan.
UNICEF telah menyerukan tindakan konkret, UNICEF mendorong penguatan hukum yang melindungi anak-anak dari kekerasan, serta memberikan dukungan kepada orang tua dalam praktik pengasuhan yang positif.
Selain itu, pentingnya memperluas akses anak-anak terhadap kesempatan bermain juga disoroti sebagai bagian penting dari perlindungan dan pembangunan kualitas mental anak yang sehat.