<p>Begitu besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia membuat perusahaan rintisan alias startup cukup menggiurkan bagi investor lokal dan asing / Shutterstock</p>
Industri

Unicorn Ini PHK 100 Karyawan dan Menutup Operasi di Indonesia

  • Jumlah karyawan yang di-PHK mencakup 10% dari total karyawan MPL, dan pemberhentian itu diiringi juga dengan penutupan layanan streaming service di Indonesia.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Salah satu unicorn asal India, Mobile Premier League (MPL) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 100 karyawan dan menutup operasinya di Indonesia.

Jumlah karyawan yang di-PHK mencakup 10% dari total karyawan MPL, dan pemberhentian itu diiringi juga dengan penutupan layanan streaming service di Indonesia.

"Mohon maaf, MPL Indonesia sudah tidak menerima pengguna baru saat ini," tulis pihak perusahaan di aplikasinya.

Di aplikasi dan situs MPL, disebutkan pula bahwa semua turnamen, pertandingan, dan fitur top up telah dinonaktifkan, namun fungsi penarikan berlian (diamond) masih dapat diakses.

MPL memberikan batas waktu hingga 30 Juni 2022 untuk penarikan diamond melalui aplikasi MPL. Untuk memberikan kemudahan, semua diamond telah dikonversikan menjadi victory diamond sehingga pemain bisa menarik seluruh saldo dalam satu kali transaksi.

Dalam keterangannya, Co-founder dan CEO MPL Sai Srinivas mengatakan bahwa imbal hasil di Indonesia beberapa kali lipat lebih rendah dibanding India dan Amerika Serikat (AS) sehingga ia bersama perusahaannya memutuskan untuk menutup operasi di Indonesia.

"Sudah waktunya untuk mengambil keputusan yang sulit dan menyebarkan kembali sumber daya di bagian lain dari bisnis," ungkap Srinivas dikutip dari The Economic Times, Jumat, 10 Juni 2022.

Untuk diketahui, MPL adalah start up e-sport berskala global yang menawarkan lebih dari 70 game dengan berbagai genre. Didirikan pada tahun 2018, MPL telah miliki lebih dari 90 juta pengguna dari India, Eropa, AS, dan Indonesia sebelum akhirnya pihak perusahaan menutup operasi di tanah air.

Pada bulan September 2021, MPL menduduki status unicorn dengan valuasinya sudah melebihi US$1 miliar atau setara dengan Rp14,57 triliun dalam asumsi kurs Rp14.569 perdolar AS. Saat ini, valuasi MPL naik lebih dari 200% mencapai US$2,3 miliar (Rp33,5 triliun).

Sejauh ini, MPL telah menerima pendanaan dari Legatum Capital, Sequioa Capital, SIG, RTP Global, Go-Ventures, Moore Strategic Ventures, Play Ventures, Base Partners, Telstra Ventures, dan Founders Circle Capital.